Sempat Alot, Sengketa Lahan antara UIN Ar-Raniry dan Unsyiah Temui Titik Terang

- 15 Desember 2020, 19:43 WIB
Ilustrasi mahasiswa berprestasi
Ilustrasi mahasiswa berprestasi /Pixabay/greymatters

Tuban Bicara - Setelah melakukan mediasi, sengketa lahan antara Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry dan Universitas Syah Kuala (Unsyiah) menemukan titik terang.

Sehari sebelumnya, kedua belah pihak menjalani proses mediasi yang difasilitasi oleh Staf Khusus Menag Jull Efendi dan Sekretaris Menag Thobib Al-Asyhar. Hasil mediasi ini kemudian dirumuskan dalam bentuk Kesepakatan Damai. Proses mediasi ini berlangsung di Asrama Haji Aceh.

"Alhamdulillah, setelah melalui proses mediasi yang cukup alot, akhirnya dapat dirumuskan kesepakatan sebagai solusi bersama,” terang Thobib usai penandatanganan kesepakatan damai di Aceh. Seperti dikutip tubanbicara dari laman kemenag.go.id, (15/12).

Baca Juga: Karni Ilyas Bongkar Alasan ILC Berhenti Tayang, Ada Apa?

Penyelesaian sengketa ini tertuang dalam Kesepakatan Damai yang ditandatangani oleh Rektor UIN Ar-Raniry Warul Walidin AK dan Rektor Unsyiah Samsul Rizal. Penandatanganan berlangsung di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Senin (14/12), disaksikan oleh Menteri Agama Fachrul Razi.


“Kesepakatan itu antara lain mengatur tentang tata kelola aset yang menjadi objek sengketa. Prinsipnya, para pihak bebas mengelola aset di tanah hak pakai sesuai sertifikat pemilikan lahan masing-masing,” sambung Thobib.

Thobib menambahkan, kedua belah pihak sepakat bahwa garis singgungan dari lahan tersbut sepakat diberi batas tanda yang jelas dan humanis.

Baca Juga: Menkes Terawan: Ingat Transparansi, Jangan Coba-Coba Lakukan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme

“Memenuhi unsure estetika, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta menjadi tanggungjawab bersama para pihak,” tegas Thobib.

Khususnya, Lanjut Thobib, yang berkaitan dengan jalan dan pintu gerbang utama harus dimanfaatkan bersama.

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x