"Jadi terlihat bahwa ini jalan yang akan diratakan oleh kekuasaan, karena lama-lama kekuasaan itu punya semacam keyakinan kalau tidak ada demonstrasi, kalau demonstrasinya cuman sekadar pidato di depan Kemenkumham maka dianggap gak ada soal," tuturnya.
"Yang Jokowi lupa adalah diamnya publik itu menunjukkan apatisme terhadap kekuasaan, jadi orang bisa saja malas demo karena gak ada gunanya," sambungnya.
Walaupun jika memang benar Jokowi saat ini "Happy-happy", Rocky Gerung menegaskan bahwa tidak etis untuk menyatakan pernyataan semacam itu di depan publik di tengah ketegangan politik saat ini. seperti yang pernah dijelaskan dalam artikel Rocky Gerung: Seharusnya Jokowi Pecat Moeldoko, Kok Malah Happy-happy?
Baca Juga: Mekno Polhukam Mahfud MD Sebut Jokowi Happy-happy Saja, AS Hikam: Alangkah Menyedihkan Negara Ini
"Katakanlah kalau toh betul happy kan harusnya tidak muncul pernyataan semacam itu, karena arus publik itu mendorong, bahkan juga para pengamat yang mendukung pemerintah kan mendorong Moeldoko itu dipecat, yang terjadi kok malah gitu, ini kan menurut saya sangat tidak sensitif dari sisi komunikasi politiknya." ujarnya.
***