Soal Polemik Polisi-FPI, Cak Nun Dorong Dialog 4 Mata Jokowi dengan Habib Rizieq

- 11 Desember 2020, 00:05 WIB
Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun.
Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun. /ANTARA/I.C.Senjaya

Tuban Bicara - Tragedi penembakan enam orang yang merupakan pengikut Habib Rizieq Syihab memeng menjadi sorotan publik sejak Senin, 7 Desember 2020 kemarin.

Saling lempar keterangan antara pihak kepolisian dengan pihak FPI (Front Pembela Islam), membuat publik bingung memilih keterangan mana yang benar.

Seperti yang pernah dikabarkan Tuban Bicara, pihak kepolisian menyebut pengikut Habib Rizieq lah yang pertama kali menyerang, sehingga mereka balik melepaskan peluru panas.

Baca Juga: Soroti Masalah Kepolisian dan Habib Rizieq, Cak Nun: Ini Dendam dan Pembalasan, Bukan Nasionalisme

Sedangkan dari pihak FPI menyebutkan jika polisi lah yang bersalah atas meninggalnya enam orang tersebut.

Emha Ainun Najib atau yang akrab disapa Cak Nun mengungkapkan pendapatnya tentang cara penyelesaian kasus tersebut.

Cak Nun menilai permasalahan tersebut menjadi semakin keruh lantaran tak segera diurus sebabnya secara mendasar.

Baca Juga: Keesaan Allah Meliputi Segala Aspek, Termasuk Melibatkan Agama Allah Dalam Politik, Ini Alasannya

“Semua pertengkaran nasional yang tak ada ujungnya ini karena semua pihak tidak mempelajari, mendewasai, dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila,” tulis Cak Nun.

Menurut Cak Nun, saat ini adalah momentum bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mencari tokoh yang memiliki jiwa kepemimpinan yang cerdas dan bijaksana.

Cak Nun pun menyerukan agar Presiden Jokowi (Joko Widodo) untuk bisa bertemu empat mata dengan Habib Rizieq, dan berdialog bersama.

Baca Juga: Bukan Bobby Atau Gibran, Inilah Anak Muda yang Ideal Sebagai Kepala Daerah Menurut Pakar Politik

“Sekarang saatnya terjadi dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Rizieq. Di“wali”i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri),” katanya.

Tak sampai di situ saja, Cak Nun juga berharap ada dialog lanjutan antara berbagai kelompok dan stakeholders.

Cak Nun juga membeberkan empat prinsip yang harus dicapai dalam dialog-dialog tersebut, di antaranya menang bersama bukan menangan sendiri, semua pihak menjadi tenang dalam pertemuan.

Baca Juga: Bahas Hukuman Mati untuk Koruptor, Ketum Jokowi Mania: Kok KPK nya Jadi Banci!

"Menang bersama, bukan menangan sendiri," ujarnya. 

Prinsip yang ketiga adalah tidak boleh ada yang dipermalukan, tidak ada pihak yang harus merasa menang, kedua pihak harus bersatu demi bangsa dan negara.

“Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia,” ujarnya.***

Editor: M Anas Mahfudhi


Tags

Terkait

Terkini