Soroti Masalah Kepolisian dan Habib Rizieq, Cak Nun: Ini Dendam dan Pembalasan, Bukan Nasionalisme

- 10 Desember 2020, 23:46 WIB
Cak Nun saat sedang memberikan materi pada warga yang berkumpul
Cak Nun saat sedang memberikan materi pada warga yang berkumpul /Instagram.com/@rampakmaiyah

Tuban Bicara - Muhammad Ainun Nadjib atau dikenal dengan nama Cak Nun, menyebut masalah kepolisian dan Habib Rizieq Shihab bukan masalah Nasionalisme.

Menurutnya, ini masalah sakit hati dan penyerangan, Ini soal dendam dan pembalasan, kepentingan antara kelompok masing-masing di masyarakat bersifat seklusif, atau berbeda-beda.

Cak Nun juga menyebut bahwa polemik tersebut bukanlah soal nasionalisme, ataupun keutuhan Indonesia di masa depan.

Baca Juga: Keesaan Allah Meliputi Segala Aspek, Termasuk Melibatkan Agama Allah Dalam Politik, Ini Alasannya
Hal tersebut disampaikan oleh Cak Nun pada tulisan di situs web caknun.com pada Rabu, 9 Desember 2020.

"Ini bukan soal Persatuan dan Kesatuan. Kita ini tidak inklusif. Masing-masing kelompok kepentingan di antara kita ini seklusif," tulis Cak Nun.

"Ini bukan nasionalisme. Ini bukan kebersamaan dan keutuhan untuk masa depan. Ini bukan kemashlahatan seluruh rakyat," lanjutnya, seperti dikutip Tuban Bicara dari Mantrasukabumi.com, 10 Desember 2020.

Baca Juga: Keras! Soal Harta Kekayaan Jusuf Kalla, Rizal Ramli: Bisnisnya Dagang Kekuasaan Atau 'Peng-peng'

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa polemik antara Habib Rizieq dan Polisi merupakan sakit hati dan penyerangan, bahkan soal dendam dan pembalasan.

"Ini masalah sakit hati dan penyerangan. Ini soal dendam dan pembalasan," jelas Cak Nun.

Namun, Cak Nun melihat hal tersebut merupakan hal bersifat sosial, karena manusia tak luput dari kesalahan.

Baca Juga: Bukan Bobby Atau Gibran, Inilah Anak Muda yang Ideal Sebagai Kepala Daerah Menurut Pakar Politik

Cak Nun juga mengutip salah satu firman Allah SWT yaitu Surat Al-Falaq ayat 5, yang merupakan perintah Allah kepada manusia untuk berlindung dari kedengkian orang-orang pendengki.

"Kita bukan Malaikat, kita manusia biasa. Takdir utama makhluk manusia adalah potensi hasad, makanya Allah nyuruh manusia berlindung “wa min syarri hasidin idza hasad”," tambahnya.

Sealin itu, Cak Nun juga mengingatkan bahwa manusia tak luput dari kesalahan.

Baca Juga: Bahas Hukuman Mati untuk Koruptor, Ketum Jokowi Mania: Kok KPK nya Jadi Banci!

"Apalagi “Al-insanu mahallul khaththa` wan-nisyan”. Manusia itu tidak normal kalau tak bermuatan kesalahan dan kelalaian," pungkas Cak Nun.***

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Mantrasukabumi.com


Tags

Terkait

Terkini

x