Keras! Pengamat Politik Australia Anggap Pemerintahan Jokowi Represif Terhadap Kaum Islamis

- 9 Desember 2020, 22:44 WIB
Presiden Jokowi.*
Presiden Jokowi.* /Biro Pers Setpres/Rusman

Beberapa tindakan telah dilakukan pemerintah untuk menekan kaum islamis, seperti dalam rekrutmen pegawai BUMN dan perusahaan swasta, serta PNS.

Baca Juga: Cek Penghitungan Sementara hingga Real Count Pilkada 2020 KPU, Ini Linknya

Menurut Profesor Greg, banyak Islamis telah menjadi sasaran dari kampanye tersebut. Tujuannya menurut pandangan Profesor Greg adalah tidak lain untuk menekan kaum islamis untuk melepaskan keyakinannya. 

Profesor Greg Fealy kemudian mengatakan bahwa dalam pandangannya, sebagian besar partai koalisi Jokowi, khususnya PDIP melihat bahwa islamisme merupakan ancaman bagi Indonesia.

Maka dari itu, PDIP mendukung penekanan terhadap kelompok Islamis karena mereka menganggap para Islamis akan memecah belah bangsa.

Baca Juga: Sambil Pegang Dada, Habib Bahar bin Smith: Mulut Saya Itu Seperti Alkohol

"Sebagian besar partai dalam koalisi yang berkuasa Jokowi, dan khususnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), telah melihat Islamisme sebagai ancaman eksistensial bagi Indonesia dan tradisi netralitas agama konstitusional dan inklusivitas sosial. Mereka menganggap para Islamis sebagai pemecah belah karena mereka berusaha untuk mengistimewakan Muslim dan hukum Islam di dalam negara dan masyarakat, dengan demikian menyangkal prinsip-prinsip yang mendasari negara itu. Pandangan ini dianut oleh organisasi Islam arus utama seperti Nahdlatul Ulama dan partai politik sekutunya yang merupakan bagian dari koalisi yang berkuasa", tulis Profesor Greg Fealy, dikutip Tuban Bicara dari Jurnalpresisi.com.

 

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah