Sebut Belum Pernah Pilih Demokrat, Jansen Sitindaon Pertanyakan Logika Moeldoko Jadi Ketum Partai Demokrat

9 Maret 2021, 20:25 WIB
Politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon /Tangkap layar/instagram@jansensitindaon/

Tuban Bicara - Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengaku tak habis pikir masuknya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ke dalam kisruh Partai Demokrat, dengan terpilih dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter-nya, Jansen Sitindaon menanyakan dari mana logikanya Moeldoko bisa menjadi Ketum Partai Demokrat saat KLB tersebut.

Sebab menurut Jansen Sitindaon bahwa Moeldoko sebelumnya tidak pernah diketahui merupakan anggota dari Partai Demokrat, juga tidak memiliki hubungan dengan Partai Demokrat.

Baca Juga: Soal Keberanian AHY Melawan KLB dan Sosok Penumpas PKI, Willem Wandik: Kami Teringat dengan Perjuangan Kakek

Lebih jauh bahkan Jansen Sitindaon merasa, bisa saja Moeldoko selama ini tidak pernah memilih Demokrat dalam setiap pemilihan umum (Pemilu).

Hal itu lantaran seperti diketahui bahwa Moeldoko sempat tercatat menjadi kader Partai Hanura, meski saat ini sudah mengundurkan diri dan tidak lagi di partai tersebut.

"Pak Mul (Moeldoko) ini kan bukan kader (Partai) Demokrat, tidak juga pernah jadi simpatisan Partai Demokrat, bahkan dalam Pemilu pun ya, bahkan dalam pemilu pun ya, mungkin belum pernah milih Demokrat," kata Jansen Sitindaon.

Baca Juga: Sebut Nazaruddin Ikut Danai KLB Partai Demokrat, Ossy Dermawan: Dana yang Harus Dikeluarkan Rp 2 miliar

"Karena kan sebelumnya beliau ini kader dan pengurus partai lain gitu," sambung Jansen Sitindaon.

 

Sebab itu ia merasa bahwa secara tiba-tibanya Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat adalah suatu hal yang tidak logis.

"Jadi dari mana logikanya coba? jadi Ketua Umum Partai Demokrat," kata Jansen Sitindaon seperti dikutip dari akun Twitternya, Selasa, 9 Maret 2021.

Baca Juga: Terpilih Jadi Ketum Demokrat di KLB, KSP Moeldoko Intruksikan Eksekusi Sengketa dan Konflik Agraria

Kemudian menurut Jansen Sitindaon, Moeldoko juga dinilai belum mengenal struktur partai, sebab kedatangannya yang dianggap mendadak ke Partai Demokrat itu.

"Jadi jangankan mengenal struktur Partai. Saya saja sudah dua belas tahun di Partai ini ya, tidak seluruhnya struktur partai ini saya kenal begitu. Bahkan saya sudah mimpin hampir ratusan muscab, gitu ya. Jadi bagaimana seperti Pak Mul (Moeldoko) ini," kata jansen Sitindaon.

Selain itu Jansen Sitindaon juga meyakini bahwa Moeldoko juga belum bisa menyanyikan lirik lagu Mars Partai Demokrat, mungkin juga nadanya secara tepat.

Baca Juga: Sebut KLB Demokrat Urusan Remeh Temeh, Ali Mochtar Ngabalin: Jangan Berpolitik Kalau Tidak Becus Ngurus Partai

"Jadi jangankan mengenal struktur partai ya. Menyanyikan lagu Mars Partai Demokrat 'Megah berkibar menjulang ke angkasa. Panji Partai Demokrat',' kata Jansen Sitindaon sambil menyanyikan penggalan lirik Mars partai Demokrat.

"Nah, jangan-jangan menyanyikan itu saja ya, jangankan liriknya gitu, nadanya saja belum tepat," kata Jansen Sitindaon menambahkan.

Hal lainnya yang menurutnya juga menjadi sorotan baginya ialah masalah kartu tanda anggota (KTA) dan masa lama Moeldoko di partai, sebagaimana dikabarkan dalam Jansen Sitindaon Tanya Logika Moeldoko jadi Ketum: Pemilu pun Mungkin Belum Pernah Pilih Demokrat.

Baca Juga: Marzuki Alie: KLB Demokrat Gerakan kembali Menuju marwah partai

"Coba dari mana logikanya jadi ketua umum Partai Demokrat, gitu. Jadi, ini belum lagi soal KTA, belum lagi soal masa lamanya di partai begitu. Ini kan Ketua Umum, itu kan ada aturannya." kata Jansen Sitindaon.

***

 

 

 

 

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler