Terkait Isu "Kriminalisasi Ulama", Mahfud MD berikan penjelasan dan klarifikasi

28 Desember 2020, 14:02 WIB
Bantah Tudingan Fadli Zon soal Ulama, Mahfud MD Tegaskan Tidak Ada Diskriminasi.* /

Tuban Bicara - Opini tentang “kriminalisasi ulama” telah menjadi sorotan sosial, maka seolah menjadi kebenaran di masyarakat. Sehingga, gegap gempita pun datang dari para pendukung FPI.

Terkait hal tersebut, Menkopolhukam Mahfud MD memberikan klarifikasi untuk menjernihkan pemahaman bagi kita bersama.

Baca Juga: Catat 1.194 Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN di Pilkada 2020, Bawaslu: dilaporkan ke KASN 1.645 ASN

Baca Juga: Di Akhir Tahun, Juventus Terima Pahit Kado Terburuk

Berikut klarifikasinya :

Karena gerah dengan narasi bahwa di Indonesia ada Islamofobia dan menjadikannya “kriminalisasi terhadap ulama” maka pekan lalu saya tanyakan kepada beberapa aktivis yang mengidentifikasi diri atau mengaku sebagai simpatisan Rizieq Syihab dan FPI (meski bukan anggota FPI) dan gerakan perjuangan yang “katanya” perjuangan Islam.

Baca Juga: Sandiaga Uno : Jadikan Bali sebagai contoh untuk bangkitkan ekonomi di tengah pandemi

"Kapan terjadi kriminalisasi ulama? Coba sebutkan satu saja ulama yang dikriminalisasi”, imbuhnya. Tidak ada yang menjawab. “Ayo sebutkan satu saja, siapa ulama yang dikriminalisasi sekarang ini. Sebagai Menko Polhukam akan saya usahakan untuk saya bebaskan secepatnya jika ada ulama yang dikriminalisasi”. Tetap saja tak ada yang menjawab.

Baca Juga: Berakhir imbang 1-1 Wolverhampton dengan Tottenham

Baca Juga: Lionel Messi akan hengkang dari Barcelona?

Di Indonesia ini tidak ada Islamofobia. Pejabat pilitik, pemerintahan, pembuat kebijakan, petinggi dan anggota TNI/POLRI sebagian terbesar adalah orang-orang Islam yang tidak mungkin bisa menjadi pemimpin jika ada Islamofobia di sini.

Tak ada kriminalisasi ulama di Indonesia sebab selain ikut mendirikan Indonesia dulu, saat ini para ulama lah yang banyak mengatur, memimpin, dan ikut mengarahkan kebijakan di Indonesia.

 

Editor: Imam Sarozi

Tags

Terkini

Terpopuler