Elsa kekurangan uang Rp30 juta untuk membayar penikam bayaran. Ia tak habis akal, untuk mendapatkan uang tersebut sampai membohongi Mama Nino, mertuanya.
Sebelumnya, Andin terus menangis memikirkan kenyataan pahit yang telah diungkapkan Aldebaran. Saking sedihnya, Andin sampai tertidur di samping tempat tidur.
Aldebaran memindahkan Andin ke tempat tidur. Hatinya ikut hancur melihat Andin yang terus berada dalam kesedihan. Ia menyesal telah membuat hidup Andin hancur dan dalam kesedihan yang begitu dalam.
Aldebaran akan menjaga Andin selamanya. Sambil meneteskan air mata, Aldebaran pun berjanji akan menebus semua kesalahannya pada Andin.
Andin meminta diantarkan pulang ke rumah Papa Surya. Aldebaran sangat menyesal telah melakukan kejahatan di masa lalu.
Ia pun sangat sedih, padahal hubungannya dengan Andin sudah mesra. Tapi, gara-gara berbicara jujur Andin jadi sangat marah. Aldebaran pun siap menerima keputusan Andin apa pun walaupun harus menerima kenyataan terburuk.
Aldebaran khawatir Andin di rumah sendirian. Ia khawatir meninggalkan Andin nanti saat serangan panik tak ada yang menolong. Al pun menginap di rumah Andin. Ia sampai tertidur di lantai. Andin terenyuh dengan ketulusan Aldebaran tapi ia tetap marah.
Di rumahnya, Andin mendengar pembicaraan Aldebaran dan Rendi yang mengatakan kalau ia baru pulang dari Samarinda untuk mencari Pak Sodikin. Andin bertanya, siapa Pak Sodikin.