Tuban Bicara - Sayyid Muhammad al-Bakri, sang pencipta Shalawat Fatih. Beliau merupakan salah seorang keturunan Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq, sahabat sekaligus mertua Nabi Muhammad SAW.
Sayyid Bakri merupakan keturunan Abu Bakar yang tidak terlepas dari doa Rasulullah untuk Abu Bakar ketika dia menemani Rasulullah dengan sepenuh hati di Gua Tsur ketika dikejar-kejar kaum kafir Quraisy.
Saat itu, Abu Bakar menjaga Nabi Muhammad dari sengatan hewan liar seperti ular. Ia menutup lubang-lubang di gua dengan pakaiannya. Tersisa satu lubang kecil yang belum tertutup. Akhirnya ia tutup lubang itu dengan jempolnya.
Baca Juga: Gubernur Jatim Positif Covid-19, Khofifah: Jangan pernah menyepelekan virus ini
Sebab biasanya lubang-lubang di gua dihuni oleh hewan-hewan liar dan berbisa, seperti ular, kalajengking, dan hewan berbisa lainnya. Pikiran Abu Bakar benar, lubang yang ia tutup dengan jempolnya itu dihuni oleh ular. Jempol Abu Bakar digigit ular, riwayat lain menyebut kalajengking.
Abu Bakar menahan sakit luar biasanya itu hingga tubuhnya gemetar, keringat bercucuran. Rasa sakit yang tak tertangguhkan ditahan agar tidak mengganggu Nabi Muhammad yang sedang tidur, sedang istirahat.
Habib Luthfi bin Yahya dalam bukunya Secercah Tinta: Jalinan Cinta Seorang Hamba dengan Sang Pencipta (2014: 43) mengungkapkan, setelah Nabi Muhammad terjaga dan tahu apa yang sedang terjadi pada Abu Bakar, Nabi mendoakan Abu Bakar. Di situ Nabi Muhammad membacakan Surat Al-Fatihah. Setelah dibacakan Surat Al-Fatihah, jempol Sayyidina Abu Bakar yang membengkak akhirnya pulih seperti semula.
Baca Juga: Mahasiswa Alumni Aqidah dan Filsafat Islam UINSA Lolos Seleksi TNI Angkatan Darat (AD)