Keutamaan Mencari Pergaulan yang Baik Bagi Anak, Simak Ceramah oleh Ustadz Ahmad Sabiq, Lc

14 Juni 2022, 07:49 WIB
Ilustrasi - Keutamaan dalam bergaul secara baik di lingkup sosial bagi anak anak /pixabay/

TUBANBICARA.com - Berikut merupakan keutamaan dalam mencari pergaulan yang baik untuk anak pemuda generasi muda. 

Banyak pada zaman sekarang anak muda yang terkesan nakal, membangkang meminum sesuatu yang tidak lazim dan bahkan sampai berani kepada orang tua yang disebabkan oleh beberapa faktor. 

Selain faktor karena kurangnya perhatian dari orang tua, ada beberapa faktor lain yang sangat berpengaruh bagi anak yang terbilang jauh dan menyimpang dari kata baik, salah satunya adalah faktor pergaulan. 

Terkadang sebagai orang tua sudah melakukan yang terbaik untuk anaknya, belajar mengaji, mengikuti sebuah ceramah pengajian bahkan dipondokan di pesantren.

Baca Juga: Apa itu Puasa Ayyamul Bidh? Berikut Keutamaan dan Jadwal Pelaksanaan Puasa Hari Putih

Walaupun sudah melakukan yang terbaik untuk anak anaknya di lingkungan keluarga, namun sering orang tua lalai tidak memantau pergaulan anaknya di luaran sana. 

Artikel ini berisi tentang keutamaan anak dalam bergaul yang baik untuk masa depan sebagai generasi muda bangsa ini 

Berikut merupakan kajian yang di sampaikan oleh  Ustadz Ahmad Sabiq, Lc. Keutamaan dalam bergaul secara baik untuk anak anak generasi muda 

Kita tahu bahwa kita manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin hidup tanpa bantuan orang lain. Karena kebutuhan hidup semua manusia ada pada yang lainnya. Petani butuh pada nelayan. Nelayan butuh pada pedagang. Pedagang butuh pada produsen. Begitulah siklus kehidupan manusia. 

Tapi karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia dengan serba kekurangan, kurang fisiknya, ilmunya, akalnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala bersabda. 

 

وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

 

"dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisa’[4]: 28)

Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala berbicara tentang ilmu manusia, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

 

وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا

 

“dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS. Al-Isra’[17]: 85).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

 

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ.

 

“Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmiżi no. 2499)

Baca Juga: Contoh Naskah Ceramah Khutbah Jumat Terbaru Bulan Syawal 2022 Perihal Amalan Terbaik yang Tak Banyak Diketahui

Maka dalam bergaul dengan sesama yang itu tidak dapat dihindari, pasti di sana akan ada banyak efek-efek buruk yang terjadi. Entah persengketaan, maupun pengaruh buruk lainnya. Tapi tidak mungkin hal itu dapat dihindari. 

Bersabar di atas permasalahan yang muncul, itu jauh lebih baik dibandingkan dengan menghindar lalu hidup sendirian.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

 

المؤمنُ الذي يخالطُ الناسَ ويَصبرُ على أذاهم خيرٌ منَ الذي لا يُخالطُ الناسَ ولا يصبرُ على أذاهمْ

 

“Seorang mukmin yang bergaul di tengah masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih baik daripada seorang mukmin yang tidak bergaul di tengah masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka.” (HR.Bukhari)

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jum'at: Toleransi, Keadilan Dalam Islam Oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc

Karena banyak kebaikan yang muncul dari pergaulan seorang muslim dengan muslim yang lainnya. Di dalam pergaulan itu ada at-ta’awun alal birri wat taqwa (التعاون على البر والتقوى),

saling tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan. Dalam pergaulan juga ada amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan salah satu tonggak agama kita.

Dan dalam pergaulan, ada saling membantu antara satu dengan yang lainnya serta berbagai macam efek-efek yang lain.

Oleh karena itu, agar semua kebaikan-kebaikan dalam pergaulan dapat kita raih dan semua efek-efek buruk dalam pergaulan dapat kita hindari, maka hendaknya seorang muslim memegang dua hal.

Teman Yang Baik

Yang pertama, pilihlah teman yang baik. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

 

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

 

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Di dalam hadits ini tidak ada unsur celaan kepada pandai besi dan tidak ada unsur pujian kepada penjual minyak wangi.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Ceramah Khutbah Jumat LENGKAP TERBARU dengan Tema Sabar Atas Kesulitan Hidup

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hanya memberikan gambaran untuk mensifatkan sesuatu yang mungkin terbayang di dalam pikiran manusia.

Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk adalah seperti seorang penjual minyak wangi dengan seorang tukang pandai besi.

Seorang teman yang baik, bisa jadi dialah yang menuntunmu di jalan kebaikan atau engkau yang meniru dia untuk berbuat baik, atau minimalnya engkau tidak terpengaruh dengan kejelekan karena engkau berada di lingkungan orang-orang yang baik.

Demikian juga teman yang jelek. Bisa jadi dia menggeretmu ke arah kejelekan, minimalnya engkau berada di lingkungan orang yang jelek.

Karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjadikan teman sebagai salah satu di antara standar kebaikan agama seorang hamba. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

 

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

 

“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru Tema Rezeki : Ustad Abu Ahmad Said Yai

Maka hendaknya di antara kita semua wahai para penuntut ilmu syar’i, carilah teman yang akan membawa kita ke surganya Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Carilah teman yang akan membawa kita semangat di dalam menuntut ilmu agama dan yang akan menyelamatkan agama kita di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala

Berbuat Baik dan Bijak

Yang kedua, sebagai seseorang yang bergaul dengan yang lain yang tidak lepas dari kesalahan¸ kesusahan, dan kelemahan.

Hendaknya kita berusaha untuk selalu berbuat baik kepada siapapun. Baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita, maupun kepada orang yang berbuat jelek kepada kita. Karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mewajibkan kita untuk berbuat baik dalam kondisi apapun kepada siapapun.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

 

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik terhadap segala sesuatu. Jika kalian hendak membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik. Jika kalian hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan yang akan disembelih.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 1955]

Dalam hadits lain beliau bersabda,

 

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا

“Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim dan yang dizalimi.”

Baca Juga: Contoh Teks Ceramah Khutbah Jumat Terbaru Bulan Syawal 2022 tentang Menjadi Pribadi yang Istiqmah

Kemudian ada seseorang bertanya tentang bagaimana cara menolong orang yang berbuat zalim?

Beliau menjawab,

تَحْجُزُهُ أَوْ تَمْنَعُهُ مِنَ الظُّلْمِ ، فَإِنَّ ذَلِكَ نَصْرُهُ

“Kamu cegah dia dari berbuat zalim, maka sesungguhnya engkau telah menolongnya.” (HR. Bukhari, no. 6952; Muslim, no. 2584)

Karena tatkala seseorang itu berbuat baik, sebenarnya dia itu telah berbuat baik kepada dirinya sendiri. Perbuatan apapun yang seorang hamba lakukan, sebenarnya dia sedang bermuamalah dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga: Apa itu Puasa Ayyamul Bidh? Berikut Keutamaan dan Jadwal Pelaksanaan Puasa Hari Putih

Apabila dia berbuat baik, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membalas dengan kebaikan dengan menjadikan orang lain berbuat baik kepada kita. Entah yang kita baiki atau mungkin orang yang lain.

Tatkala kita berbuat jelek, maka sebenarnya kita sedang berbuat jelek kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membalasnya. Mungkin orang tadi yang akan Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan sebagai alat untuk membalas, atau mungkin orang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan perantara untuk membalas.

Perhatikanlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala;

 

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,” (QS. Al Isra: 7)

Ambil satu contoh yang mudah. Bagaimana gambaran Islam yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam buat dalam satu masalah, yaitu pergaulan oleh seorang anak manusia dengan kerabatnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

”Seorang yang menyambung silaturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari no. 5991)

Baca Juga: RAMALAN Zodiak Libra Besok 14 Juni 2022: Hari Ini Baik untuk Melakukan Perubahan pada Dirimu, Simak!

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita di antara hamba-hamba-Nya yang mampu menjadi pintu-pintu kebaikan untuk sesama, yang menjadi pioneer-pioneer kebaikan di tempat kita berada, dan kita menjadi orang-orang yang tetap kokoh dan istiqamah di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala sampai kita nanti bertemu dengan-Nya.***

Editor: Fery Murya Vandi

Tags

Terkini

Terpopuler