TUBANBICARA.com - Salah satu keunikan sholat tarawih selain mendapat pahala adalah kita bisa membaca sholawat secara berjamaah juga.
Memang secara garis besar berkah dari membaca sholawat sangatlah banyak. Namun, Gus Baha mengungkapkan bahwa ada salah satu lafadz sholawat yang sering diucapkan saat sholat tarawih tapi malah menjadi dosa.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa membaca sholawat itu harus benar sesuai dengan kaidah, jika tidak malah akan menjadi dosa bagi kita.
Dalam hal ini, Gus Baha akan menjelaskan mengenai bacaan sholawat yang benar dan tidak menimbulkan dosa bagi yang membaca.
Membaca sholawat adalah salah satu perintah Allah yang ada dalam Al Quran:
Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (Q.S 33:56).
Maka sebab itu, membaca sholawat memiliki banyak keutamaan, termasuk memperoleh syafaat di yaumil hisab nanti.
Lantas, ada kebiasaan orang saat membaca lafadz sholawat yang salah sehingga malah menimbulkan dosa.
Namun, lafadz sholawat ini kerap diucapkan saat sholat Tarawih.
Disebutkan Gus Baha, ada sebagian yang keliru membaca sholawat kepada Nabi yang pada gilirannya mengubah makna dari sholawat itu.
Walhasil, berubah makna sholawat yang dibaca akan membuat seseorang terjerumus ke dalam dosa.
Misalnya kata dia sebagian orang masih mengucapkan kalimat keliru seperti ini.
"'Sholli alaiih...' di mana kalimat ini bermakna (wahai kamu satu) sholawat kepada Nabi," kata Gus Baha.
Hal inilah yang dimaksud Gus Baha sebagai bacaan sholawat yang salah, yang membuat orang yang membacanya mendapatkan dosa.
Pasalnya menurut Gus Baha, cara mengucapkan sholawat seperti itu adalah keliru lantaran merubah maknanya yang benar.
"Ya demikian itu jelas keliru. Jadi seolah-olah memerintah orang yang di depannya saja untuk membaca sholawat, dia tidak,” kata Gus Baha.
Oleh karena itu kata beliau, membaca sholawat harus benar agar maksud dari sholawat itu sampai pada tujuannya.
"Sholawat yang benar ini ' Sollallahu 'alaih ' atau 'Solla alaih'," jelas Gus Baha.
Baca Juga: Golongan Golongan Yang Berhak Menerima Zakat Fitrah, Termasuk Orang yang banyak hutang?
Jika merujuk pada penjelasan Gus Baha bahwa Sollallahu 'alaih ' atau 'Solla alaih' mempunyai makna ‘semoga Allah selalu memberikan sholawat kepada Nabi-Nya’.
Jadi bacaan ini benar karena tidak hanya memberi kesan bahwa orang yang membacanya tidak termasuk orang yang bersholawat.
"Keduanya bermakna, semoga Allah selalu memberikan sholawat kepada Nabi-Nya,” sambung Gus Baha.
Jadi harus ada kalimat pengganti dalam mengucapkan sholawat, yang kembali merujuk kepada Allah menurut Gus Baha.
"Ini yang penting bentuk kalimatnya zamir atau ada ‘kata ganti’ yang kembali ke Allah," lanjut Gus Baha.
Dengan demikian, seperti itulah cara bacaan yang benar supaya orang yang membaca sholawat juga termasuk orang yang bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebab jika masih membaca sholawat seperti di atas, malah mengubah arti yang berujung dosa kata Gus Baha.***