Abdah dan Aminah Sosok Perempuan yang Tinggi Kedudukan Spiritual dan Ilmu Agamanya

3 Februari 2021, 12:43 WIB
Abdah dan Aminah Sosok Perempuan yang Tinggi Kedudukan Spiritual dan Ilmu Agamanya /Pixabay.com/

Tuban Bicara - Sosok Abdah dan Aminah adalah orang yang cerdas lagi dalam pengetahuan agamanya.

Termasuk dari kalangan, “an-niswatul muta’abbidât” (perempuan-perempuan ahli ibadah), serta tinggi kedudukan spiritualnya. Imam Abu Abdurrahman al-Sulami (w. 412 H) menulis dalam kitabnya:

كانتا من العقل والدين بمحل عظيم

“Keduanya adalah orang yang cerdas dan (luas pengetahuan) agama(nya), dengan kedudukan (spiritual) yang dahsyat” (Imam Abu Abdurrahman Muhammad bin al-Husain al-Sulami, Thabaqât al-Shûfiyyah wa Yalîhi Dzikr al-Niswah al-Muta’abbidât al-Shûfiyyât, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2003, h. 412).

Baca Juga: Kamu Sering Maksiat? Bacalah Doa Ini Agar Dihindarkan Dari Segala Bentuk Kemaksiatan

Sebagai saudara perempuan Abu Sulaiman ad-Darani, seorang wali dan ulama besar di zamannya, ‘Abdah dan Aminah memiliki penguasaan ilmu agama yang luas.

Kata-katanya cukup sering dikutip oleh Imam Abu Sulaiman ad-Darani. Salah satunya adalah:

“Dikisahkan oleh Ahmad bin Abi al-Hawari, dari Abu Sulaiman (ad-Darani), ia berkata: “Aku mendengar saudara perempuanku, Aminah, berkata: “Orang-orang fakir semuanya mati kecuali orang yang Allah hidupkan dengan kemuliaan qana’ah dan kerdihaan dalam kefakirannya” (Imam Abu Abdurrahman Muhammad bin al-Husain al-Sulami, Thabaqât al-Shûfiyyah wa Yalîhi Dzikr al-Niswah al-Muta’abbidât al-Shûfiyyât, h. 412).

Baca Juga: Bacaan Doa Agar Terhindar Dari Sifat Malas

Perkataan di atas harus dipahami sebagai perilaku aktif yang penuh kepasrahan, gabungan dari qanaah (sikap merasa cukup/bersyukur atas segala pemberian Tuhan) dan ridha (sikap rela, senang dan tidak keberatan), bukan pasif tanpa berbuat apa-apa.

Aminah binti Ahmad sebenarnya sedang mengajarkan qana’ah kepada manusia, terutama orang-orang yang selalu merasa kurang, bahwa qana’ah memperkaya hati manusia, dan meluaskan ruangannya.

Singkatnya, dengan qana’ah dan ridha, hati manusia, meskipun ia fakir, akan tetap hidup (optimis). Persangkaannya akan selalu baik (husnudhan).

Baca Juga: Doa Agar Terhindar Dari Mimpi Buruk, dan Terhindar dari Rasa Was-was

Daya kreatifnya tidak akan mati. Depresi dan frustasi akan jauh darinya. Tidak mudah dimatikan oleh keputus-asaan, apalagi sampai menyalahkan Tuhan. Lagi pula, Allah memberikan garis start yang sama untuk semua manusia. Dikutip dari islam.nu.go.id.

Di lain waktu, saudara perempuannya yang lain, ‘Abdah binti Ahmad, mengurai efek zuhud terhadap pengamalnya. Ia berkata:

“Zuhud itu mendatangkan kenyamanan dalam hati, dan kedermawanan jiwa dengan harta” (Imam Abu Abdurrahman Muhammad bin al-Husain al-Sulami, Thabaqât al-Shûfiyyah wa Yalîhi Dzikr al-Niswah al-Muta’abbidât al-Shûfiyyât, h. 412).

Baca Juga: Doa Yang Diajarkan Nabi Ketika Mengalami Kesulitan

Zuhud adalah ilmu rasa. Dibutuhkan pelatihan dan pendidikan panjang untuk mengamalkannya.

Bagi para pengamalnya yang telah akrab, zuhud menyamankan hati mereka, dan mendermawankan jiwa mereka.

Zuhud juga mendatangkan kedermawanan diri. Seorang zahid telah mendidik hatinya untuk lebih jernih dan kuat.

Baca Juga: Bacaan Doa Sebelum dan Sesudah Sholat Dhuha Lengkap

Mengambil alih kekuasaan dari ketamakan, dan meluaskan otoritasnya.

Dengan mengatakan ini, tampaknya ‘Abdah binti Ahmad menginginkan manusia agar dapat menikmati hidupnya dengan cara yang baik, salah satunya dengan mengamalkan zuhud.

Sebab, kenyamanan hati dan kedermawanan jiwa adalah dua hal yang dapat membebaskan manusia dari kekhawatiran hidup yang berlapis-lapis.***

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: islam.nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler