Puisi Jembatan Karya Sutardji Calzoum Bachri

- 20 Februari 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi puisi.
Ilustrasi puisi. /Pixabay/congerdesign

Keunikan Sutardi dalam bersastra bukan hanya pada sajak-sajaknya saja, penampilannya di atas panggung pun menarik perhatian semua orang.

Pada sebagian besar penampilannya, ia selalu tampil dengan menunjukan sebuah atraksi dan membawa harmonika kesayangannya.

JEMBATAN

Oleh : Sutardji Calzoum Bachri

Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung airmata
bangsa. Kata-kata telah lama terperangkap dalam basa-basi
dalam teduh pekewuh dalam isyarat dan kisah tanpa makna.
Maka aku pun pergi menatap pada wajah berjuta. Wajah orang
jalanan yangberdiri satu kaki dalam penuh sesak bis kota.
Wajah orang tergusur. Wajah yang ditilang malang. Wajah legam
para pemulung yang memungut remah-remah pembangunan.
Wajah yang hanya mampu menjadi sekedar penonton etalase
indah di berbagai palaza. Wajah yang diam-diam menjerit

Baca Juga: Puisi LA NOCHE DE LAS PALABRAS (EL DIARIO DE MEDELLIN) Karya Sutardji Calzoum Bachri
mengucap
tanah air kita satu
bangsa kita satu
bahasa kita satu
bendera kita satu !
Tapi wahai saudara satu bendera kenapa sementara jalan jalan
mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota, jembatan-jembatan
tumbuh kokoh merentangi semua sungai dan lembah
yang ada, tapi siapakah yang akan mampu menjembatani jurang
di antara kita ?
Di lembah-lembah kusam pada puncak tilang kersang dan otot
linu mengerang mereka pancangkan koyak-miyak bendera hati
dipijak ketidakpedulian pada saudara. Gerimis tak ammpu
mengucapkan kibarnnya.
Lalu tanpa tangis mereka menyanyi padamu negeri airmata kami.

Baca Juga: Puisi LA NOCHE DE LAS PALABRAS (EL DIARIO DE MEDELLIN) Karya Sutardji Calzoum Bachri

Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air.***

Halaman:

Editor: Edison T


Tags

Terkait

Terkini

x