Hitam pekat, siap menerima.
Dugaan indah.
Ah, dada yang lembut menekan hati
Terimalah
kematangan mimpi lelaki!
III
Kau dewiku, penghibur malam hampa
Segala perbuatan siang yang sia-sia
Kebosanan abadi jadilah lupa
Dan badan hancur nikmat terasa!
Baca Juga: Puisi Pendaratan Lama Karya Sitor Situmorang
Di matamu api ingin tak puas
Membakar tulang, hingga ke sumsum diperas.
Kuserahkan pada binatang malam hari,
Nafsumu, semakin buas dan menjadi.
Adakah candi pedupaan lebih mulia
Dari kesucian pualam tubuhmu?
Adakah lebih pemurah dari pangkuanmu
Dan panas rahmat dirangkul mulut dosa?
Padamu seluruh setia dan sembah
Sajak penyair dan mimpi indah!
Kelupaan sesaat, terlalu nikmat
Pada siksa ingin semakin melumat.
1955
Baca Juga: Puisi THE TALE OF TWO CONTINENTS Karya Sitor Situmorang
Demikian lah karya puisi sitor situmorang, semoga bermanfaat bagi kalian semua dan memberikan motivasi untuk selalu semangat menulis puisi.***