Puisi La Ronde Karya Sitor Situmorang

- 13 Februari 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi Puisi.
Ilustrasi Puisi. /pixabay.com/ThoughtCatalog

Puisi LA RONDE

I
Senandung lupa pertemuan malam
Dengan dirinya, memisah di kamar
Meninggi musim hingga salju
Jatuh, hingga bertambah lapar

Dua kisah tak bertubuh
Rasuk-merasuk bau kehadirannya
"Sekira mati begini," bisik gelap
Di puncak nikmat, hingga ke subuh

Baca Juga: Puisi Jakarta 17 Agustus 45 Dini Hari Karya Sitor Situmorang

Terbaring di dada malam. "Milikku seluruh,"
erang detik mengalir dalam ciuman,
kegemasan bibir meraba waktu
memadat jadi tubuh perempuan.

Meninggi musim hingga ke subuh
Jendela dibuka melihat salju jatuh

II
Adakah yang lebih indah
dari bibir padat merekah?
Adakah yang lebih manis
Dari gelap dibayang alis?

Di keningnya pelukis ragu:
Mencium atau menyelimuti bahu?
Tapi rambutnya menuntun tangan
Hingga pinggulnya, penuh saran

Baca Juga: Puisi Jakarta 17 Agustus 45 Dini Hari Karya Sitor Situmorang

Lalu paha, pualam pahatan
Mendukung lengkung perut.
Berkisar di pusar, lalu surut
Agak ke bawah, ke pusat segala.

Halaman:

Editor: Edison T


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah