Puisi Matinya Juara Judi Karya Sitor Situmorang

- 13 Februari 2021, 21:05 WIB
Ilustrasi puisi.
Ilustrasi puisi. /Pixabay.com/Thought Catalog

Berkata pada ibunya;
“Tak akan aku pulang
Jangan aku ditunggu
Atau Bapak mati dulu.”

Tinggallah ibunya sendirian
ditemani adiknya
Tak ada yang meminangnya
Orang takut menghadapi bapaknya

Yang kini jarang kembali
asyik berburu di hutan berhari-hari
Menghindar gelannggang judi
diburu kenangan pada putera satunya
di rantau jauh

Baca Juga: Puisi THE TALE OF TWO CONTINENTS Karya Sitor Situmorang

Di desa suatu ketika
sSampai kabar
Menantu mandul meninggal di rantau

Si Ibu yang menerima kabar
Menghempas badan ke lantai:
“Demikianlah nasibku
Kelahiranku yang kasip
Ditinggalkan orang hidup
Ditinggalkan orang mati.”

Puterinya yang diam di sampingnya
merasa sebatang kara

Juara lama tak pulang-pulang
Pindah ke desa lain
Kawin lagi
Harapkan anak laki pengganti
Penyambung keturunan
Sebelum ia mati

Baca Juga: Puisi Jakarta 17 Agustus 45 Dini Hari Karya Sitor Situmorang

Juara mendapat tiga anak
Dari isteri barunya
Semua perempuan
Tak ada laki

Halaman:

Editor: Edison T


Tags

Terkait

Terkini

x