Sajak Si Burung Merak, 'Tuhan, Aku Cinta pada-Mu'

- 7 Januari 2021, 19:34 WIB
Ilustrasi puisi, Sajak Si Burung Merak, 'Tuhan, Aku Cinta pada-Mu'
Ilustrasi puisi, Sajak Si Burung Merak, 'Tuhan, Aku Cinta pada-Mu' /Pixabay/congerdesign

Tuban Bicara - Sebelum menghembuskan nafas terakhir, sang maestro Ws. Rendra menuliskan sajak yang memiliki makna mendalam. Puisi terakhir Rendra menghadirkan nuansa religius yang mengisyaratkan kecintaan pada Sang Pencipta.

Tuhan, Aku Cinta pada-Mu

Aku lemas
tapi berdaya
Aku tak sambat rasa sakit
atau gatal.

Baca Juga: Sajak Si Burung Merak, 'Perempuan yang Tergusur'

Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak napas
tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar.

Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi.

Aku ingin kembali ke jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian kepada Allah.

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta Malam Ini 7 Januari 2021 Malam Ini: Sesaat Lagi!

Tuhan, aku cinta pada-Mu.

31 Juli 2009
Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta.

Halaman:

Editor: Edison T


Tags

Terkait

Terkini

x