Sajak Si Burung Merak, 'Pertemuan Malam'

- 7 Januari 2021, 16:05 WIB
Kumpulan Puisi Rendra Sajak Si Burung Merak, 'Pertemuan Malam'/Pixabay/anapaula_feriani/
Kumpulan Puisi Rendra Sajak Si Burung Merak, 'Pertemuan Malam'/Pixabay/anapaula_feriani/ /

Tuban Bicara - Kumpulan Puisi Rendra yang Belum Pernah di publikasikan 'Doa untuk Anak Cucu' Penerbit Bentang. Cetakan Pertama, April 2013.

Pertemuan Malam

Setelah mereguk getah rembulan tanggal pertama
aku berjalan tanpa tujuan di dalam hutan.
Kemudian bau gandasuli membuat aku tertegun,
berdiri kaku di tengah semak belukar,
menghentikan nyanyian serangga malam.

Baca Juga: Sajak Gus Mus, Aku Melihatmu!

Terpancang seperti si Gale-gale
Tanpa pikiran dan perasaan.
Banyak masalah datang bersama,
tanpa sebab dan akibat.
Kemurungan menyelimuti diriku.
Seperti kabut menghalangi pemandangan.
Itu pun tanpa makna.
Tanpa keterangan. Tanpa hubungan.

Baca Juga: Sajak Si Burung Merak, 'Sagu Ambon'

Bau gandasuli memenuhi paru-paru.
Membanjir ke dalam urat-urat darah.
Bahkan lalu menjadi daging.
Ya, Allah, apakah aku mati sambil berdiri?

Baca Juga: Sajak Si Burung Merak, 'He, Remco...'

Cahaya bulan dan bintang-bintang
jatuh ke pohon-pohon yang sekadar pohon.
Serangga malam kembali bersuara sekadar suara.
Tidak ada apa-apa. Tidak ada apa-apa.
Tidak mengapa. Tidak bagaimana.
Sedetik dan seabad apa bedanya.

Baca Juga: Sajak Si Burung Merak, 'Pertanyaan Penting'

Halaman:

Editor: Edison T


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x