Sajak Si Burung Merak, 'Doa'

- 5 Januari 2021, 09:48 WIB
Burung Merak Hijau pandemi Jawa (pavo macitus)
Burung Merak Hijau pandemi Jawa (pavo macitus) /

Tuban Bicara - Kumpulan Puisi Rendra yang Belum Pernah di publikasikan 'Doa untuk Anak Cucu' Penerbit Bentang. Cetakan Pertama, April 2013.

Willybrordus Surendra Bhawana Rendra Brotoatmojo atau yang lebih dikenal dengan Ws. Rendra, lahir di kampung Jayengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Kamis Kliwon, 7 November 1935, pukul 17.05.

Willy, begitu Rendra akrab disapa, ayahnya bernama Brotoatmojo, seorang guru bahasa Indonesia dan Jawa Kuno. Leluhur ayahnya dahulu para Tumenggung jago perang dan guru-guru bela diri. Nama kecil sang ayah adalah Sugeng.

Rendra beribukan Raden Ajeng Ismadillah. Dari ibunya, Rendra belajar tentang kebudayaan tradisional Jawa, seperti berpuasa, berendam, bicara sesuai dengan napas, juga lagu-lagu rakyat tembang dolanan.

Rendra menganggap semua sajaknya adalah 'anak-anaknya'. "Saya menulis puisi tidak bisa diprogramkan, kapan saja dan bisa di mana saja. Dalam situasi di mana saja merasa: kemaren dan esok adalah hari ini, bencana dan keberuntungan sama saja, langit di luar langit di badan, bersatu dalam jiwa".

Baca Juga: HORE! Segera Dibuka, Berikut Syarat dan Cara Daftar Seleksi PPPK 2021: Kesempatan untuk Guru Honorer

Baca Juga: Idham Aziz Segera Pensiun, Moeldoko: Siapanya Pasti Sudah Ada

Ws. Rendra meninggal pada 6 Agustus 2009, Kamis malam Jum'at dan dimakamkan seusai shalat Jumat, 7 Agustus 2009 di 'Kampus Bengkel Teater Rendra' Desa Cipayung Jaya, Depok.

 

Doa

Halaman:

Editor: Imam Sarozi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x