إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ…
“Bahwasanya hati manusia itu antara dua jarinya Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah yang membolak-balikkan hati manusia itu tergantung pada apa yang Dia kehendaki.”
Kelompok kedua
Kelompok kedua adalah orang-orang yang tatkala tertimpa musibah, tatkala dia itu tertimpa malapetaka, tatkala dia tertimpa kesulitan dalam hidupnya, maka dia sandarkan hidupnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
فأنزلَها باللهِ
“Dia pasrahkan itu kepada Allah.”
Bagaimana bentuk kepasrahan, bagaimana bentuk dia sandarkan itu kepada Allah? Yaitu dengan cara yang syar’i. Salah satunya apa yang disabdakan oleh Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ
“Berjuanglah/bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah, jangan pernah putus asa.” (HR. Muslim)