Umar menambahkan, ada dua jenis bantuan yang diberikan untuk PJJ siswa RA dan madrasah, yaitu: paket kuota data dan kartu perdana. Paket kuota diberikan untuk siswa yang sudah memiliki kartu selular yang aktif. "Kepada mereka tinggal diinjeksi paket datanya," tutur Umar.
Kartu perdana, kata Umar, diberikan kepada siswa yang belum memiliki kartu selular yang aktif. Mereka sudah didata oleh operator RA dan madrasah. Kartu akan diberikan sesuai provider yang mereka pilih.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Harapkan Semua Pihak Introspeksi Diri, Adanya Insiden Penembakan Pengikut FPI
"Hari ini provider mulai mendistribusikan kartu perdananya ke RA dan madrasah," terang Umar.
"Bantuan PJJ ini diharapkan dapat menguatkan proses pembelajaran di RA dan madrasah berbasis digital serta meringankan beban orang tua siswa," lanjutnya.
Baca Juga: Bawaslu Temukan 18.668 Permasalahan di 122.700 TPS Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020
Berikut Rekap Pengajuan bantuan kuota internet Siswa RA dan Madrasah Tahun 2020:
1. Indosat: 1.066.365 paket data dan 111.201 kartu perdana. Total 1.177.567 (15%)
2. Smartfren: 866.008 paket data, dan 24.952 kartu perdana. Total 890.960 (12%)
Baca Juga: Sebut Fadli Zon Bela Habib Rizieq, Dewi Tanjung: Kau ini DPR yang Digaji oleh Negara, Bukan oleh FPI