Satgas Covid-19, Doni Monardo Apresiasi Terobosan Kemendikbud

- 2 Desember 2020, 19:37 WIB
Kepala Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo.
Kepala Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo. /Instagram.com/@bnpb_indonesia/

Tuban Bicara Merespon apa yang telah dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yaitu meluncurkan pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M dalam 77 bahasa daerah.

Ketua Penanganan Satgas Covid-19, Doni Monardo mengapresiasi terobosan telah dilakukan Kemendikbud tersebut.

“Bahasa daerah sangat strategis untuk mempercepat sampainya informasi kepada masyarakat, mengingat istilah-istilah yang dipakai dalam konteks Covid-19 seringkali merupakan bahasa asing atau serapan dari bahasa asing, seperti “adaptasi”, “asimptomatik”, new normal, dan social distancing,” ucapnnya. Dilansir Tuban Bicara dari kemdikbud.go.id.

Baca Juga: Kemendikbud luncurkan Pedoman Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan 3M dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Hewan Langka, Kelahiran Seekor Rusa Tikus Terekam Kamera di Kebun Binatang Polandia

Doni Monardo meyakini, penjelasan tentang Covid-19 harus memakai bahasa yang mudah supaya cepat dimengerti masyarakat. Sekaligus menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia dari sisi keragaman budaya.

“Saya harap, masyarakat lebih cepat mempelajari tentang Covid-19 dan (tahu) cara melawannya,” tambah Doni.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Kemenag Keluarkan Surat Edaran Panduan Penyelenggaraan Ibadah dan Perayaan Natal

Senada dengan itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, E. Aminudin Azis menyampaikan pihaknya sangat hati-hati dalam proses penerjemahan.

“Kami uji coba juga pada ahli bahasa daerah setempat, lalu kami perbaiki, baru kami uji coba lagi kepada masyarakat,” tutur Aminudin.

Aminudin mengungkapkan, awalnya Satgas Covid-19 memohon bantuan kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk menerjemahkan pedoman perubahan perilaku dalam masa pandemi Covid-19 ke dalam 34 bahasa daerah.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Anggaran APBN 2021 untuk Percepat Pemulihan Ekonomi

Baca Juga: Gubernur Jatim Terima Penghargaan Gatra Awards 2020

“Mengingat luasnya wilayah dan beragamnya bahasa di Indonesia, pihaknya merasa perlu menerjemahkan pedoman ini ke dalam lebih banyak bahasa. Sehingga berkembanglah dari 34—bahasa sesuai jumlah provinsi—menjadi 77 bahasa,” ucapnya.

Lebih jauh, Aminudin menyatakan, jika jumlah tersebut, besar kemungkinan akan terus bertambah karena masih ada balai dan badan yang melakukan proses penerjemahan di daerah.

“(Tujuannya) agar panduan ini mudah dibaca, kita terjemahkan dalam bahasa awam atau bahasa sehari-hari masyarakat kebanyakan,” jelas Aminudin.***

Editor: Imam Sarozi

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x