Naskah Khutbah Jumat Terbaru Tema "Rezeki" : Ustad Abu Ahmad Said Yai

26 Mei 2022, 20:45 WIB
Khutbah Jumat dengan tema rezeki oleh ustad abu ahmad said yai terbaru /Pixabay.com/sharonang

TUBANBICARA.com - Berikut ini merupakan Naskah Khutbah Jumat yang sangat menarik untuk disampaikan oleh khotib.

 

Naskah Khutbah kali ini bertema "Rezeki" Yangmana dikemas secara padat namun jelas dan memahamkan. 

 

Tubanbicara.com telah melansir dari khotbahjumat.com pada hari Kamis, 26 Mei 2022. Berikut Naskah Khutbah Jumat dengan tema Rezeki oleh Ustadz Abu Ahmad Said Yai. 

Baca Juga: Profil dan Biografi Pedro Porro: Pesepak Bola yang Disebut Dekat dengan Magui Corceiro, Pacar Joao Felix

 

Khutbah Pertama:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ اَلَّذِيْ أَكْمَلَ لَنَا الدِّيْنَ وَأَتَمَّ عَلَيْنَا النِعْمَةَ وَجَعَلْنَا مُسْلِمِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً،

 

أَمَّا بَعْدُ

أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواْ اللهَ تَعَالَى

 

Ibadallah,

 

Marilah senantiasa kita bertaqwa kepada Allah Subahnahu wa Ta’ala sebagaimana yang diperintahkan kepada kita, seluruh kaum Muslimin. Ketahuilah, wahai saudara-saudaraku, taqwa adalah sebuah kata yang sangat ringan dan mudah diucapkan, tetapi berat dalam melaksanakannya.

Baca Juga: Ramalan Harian Zodiak Jumat 27 Mei 2022: Pisces Butuh Dukungan dan Aquarius Berhati-hatilah dengan Hal Baru

Pada hari ini saja, cobalah kita mengingat berapa banyak dosa yang telah kita lakukan? Berapa banyak dosa yang telah diperbuat oleh hati-hati kita? Sebagai contoh, iri terhadap orang lain yang telah diberi kenikmatan lebih kepadanya, harta yang melimpah dan rezeki yang banyak. Sudahkah hati kita selamat darinya pada hari ini?

 

Ketahuilah! rezeki bagaikan hujan yang tidak terbagi secara merata.

Hujan, terkadang turun di daerah pegunungan, tidak di padang sahara atau sebaliknya. Terkadang turun di pedesaan tidak di perkotaan atau sebaliknya dan begitu seterusnya.

 

 

أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواْ 

 

Ibadallah,

 

Marilah senantiasa kita bertaqwa kepada Allah Subahnahu wa Ta’ala sebagaimana yang diperintahkan kepada kita, seluruh kaum Muslimin. Ketahuilah, wahai saudara-saudaraku, taqwa adalah sebuah kata yang sangat ringan dan mudah diucapkan, tetapi berat dalam melaksanakannya.

Baca Juga: Jelang Final Liga Champions 2022: Ancelotti Puji Keunikan Mohamed Salah, Klop Bicara Soal Ide yang Fantastis

Pada hari ini saja, cobalah kita mengingat berapa banyak dosa yang telah kita lakukan? Berapa banyak dosa yang telah diperbuat oleh hati-hati kita? Sebagai contoh, iri terhadap orang lain yang telah diberi kenikmatan lebih kepadanya, harta yang melimpah dan rezeki yang banyak. Sudahkah hati kita selamat darinya pada hari ini?

 

Ketahuilah! rezeki bagaikan hujan yang tidak terbagi secara merata. Hujan, terkadang turun di daerah pegunungan, tidak di padang sahara atau sebaliknya. Terkadang turun di pedesaan tidak di perkotaan atau sebaliknya dan begitu seterusnya.

 

Hujan bisa membawa rahmat, tapi terkadang bisa mendatangkan derita. Ingatlah ketika Allah ‘Azza wa Jalla menenggelamkan kaum Nabi Nuh ‘alaihissallam yang membangkang! Dengan apa Allah Subahnahu wa Ta’ala membinasakan mereka? Dengan hujan yang menyebabkan banjir dahsyat.

Baca Juga: Jelang Final Liga Champions 2022: Ancelotti Puji Keunikan Mohamed Salah, Klop Bicara Soal Ide yang Fantastis

Begitulah harta atau bahkan dunia secara umum! Allah Subahnahu wa Ta’ala tidak membagikannya merata kepada setiap orang. Ada yang kaya, ada yang miskin dan ada yang berkecukupan. Harta, terkadang bermanfaat bagi hamba, terkadang harta bisa menyeretnya kelembah nista yang berujung derita.

 

Jika kita semua sudah mengetahui dan menyadari bahwa rezeki telah diatur oleh Allah ‘Azza wa Jalla, semua telah dibagi oleh Allah ‘Azza wa Jalla, lalu apa yang harus kita lakukan? Buat apa kita mengeluh dengan rezeki yang sedikit? Buat apa kita iri dengan orang lain? Buat apa merasa hina? Apakah harta bisa menjamin pemiliknya akan masuk surga? Apakah dunia bisa menjamin untuk mendapatkan keridhaan Allah Subahnahu wa Ta’ala?

 

Kepada orang-orang yang telah diberikan harta lebih dan berkecukupan, kita katakan, ‘Buat apa kalian bangga dengan kekayaan kalian? Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

قُمْتُ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا الْمَسَاكِينُ …وَقُمْتُ عَلَى بَابِ النَّارِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ

 

“Saya pernah berdiri di pintu surga, ternyata sebagian besar yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang miskin dan saya pun pernah berdiri di pintu neraka, ternyata sebagian besar yang masuk ke dalamnya adalah para wanita.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Media Asing Ternama Sebut Liverpool Samai Rekor Real Madri di Liga Champions, Sang Kapten: I Didn’t Know

Hadits yang kami bawakan adalah peringatan untuk semua orang kaya dan berkecukupan. Dalam hadits di atas, dengan sangat jelas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa penghuni surga kebanyakan berasal dari orang-orang miskin.

 

Lalu bagaimana dengan orang-orang kaya? Oleh karena itu, kita memperhatikan harta-harta kita dengan lebih seksama lagi, dari mana diperoleh dan bagaimana pergunaannya?

Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:

 

يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ الأَغْنِيَاءِ بِنِصْفِ يَوْمٍ ، خَمْسِ مِئَةِ عَامٍ

 

Orang-orang fakir yang beriman akan masuk surga mendahului orang-orang kaya selama setengah hari (di akhirat), (yang setara) dengan lima ratus tahun (di dunia). (HR. an-Nasai dan Ibnu Majah dengan sanad yang hasan).

Baca Juga: Kumpulan Puisi WS. Rendra : Kritik Terhadap Penguasa, Rendra 1989: Orang-Orang Rangkas Bitung

Suatu ketika, sesaat setelah membaca ayat:

 

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ

 

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu ( At-Takatsur/102:1)

 

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

يَقُولُ ابْنُ آدَمَ : مَالِى مَالِى – قَالَ – : وَهَلْ لَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلاَّ مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ, أَوْ لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ, أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ

 

(Nanti) Seorang anak Adam akan berkata, “Hartaku! Hartaku!” (Allah pun) berfirman, “Wahai anak Adam! Tidaklah engkau mendapatkan sesuatu apapun dari hartamu kecuali apa-apa yang kamu makan kemudian engkau buang serta apa-apa yang engkau kenakan kemudian engkau menjadikannya lusuh atau apa-apa yang engkau sedekahkan kemudian engkau lupakan

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Ceramah Khutbah Jum'at Bertema Antara Syariat dan Adat Istiadat Terbaru 2022

Orang kaya bisa saja membeli makanan yang sangat mahal sampai 100 porsi atau lebih. Tetapi, apakah dia sanggup menghabiskan semuanya dalam satu waktu ? Tentu tidak. Orang kaya bisa saja membeli pakaian yang sangat mahal sampai 1000 jenis pakaian atau lebih. Tetapi, apakah dia bisa memakai semuanya dalam satu waktu ? Tentu tidak.

 

Harta yang banyak ketika pemiliknya wafat, apakah akan dibawa mati pula? Tidak! Harta tersebut akan menjadi hak ahli warisnya. Jadi, apa yang sebenarnya yang dicari di dunia ini?

Apakah ketenaran? Apakah pujian? Apakah kedudukan di dunia?

 

Subhanallah! Sungguh hina jika yang menjadi tujuan hidup adalah hal-hal tersebut.

 

Bersedekahlah! Ber-infaq-lah di jalan Allah! Bukakanlah pintu-pintu kebaikan untuk orang lain. Sesungguhnya sedekah itu tidak akan mengurangi harta, sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Baca Juga: Pelaku Penembakan 18 Siswa SD di Texas : Salvador Ramos Psikopat? Siapa Dia? Berikut Identitas Lengkap Ramos

Mudah-mudahan kita termasuk orang yang bisa mencari rezeki dengan cara yang halal dan baik serta dapat memanfaatkannya di jalan yang diridhai oleh Allah Subahnahu wa Ta’ala.

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

 

فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُم

 

Demi Allah! Bukanlah kemiskinan yang saya takutkan pada kalian. Akan tetapi yang saya takutkan pada kalian adalah dunia dilimpahkan kepada kalian sebagaimana telah dilimpahkan kepada orang-orang sebelum kalian, Sehingga kalian berlomba-lomba mengejarnya sebagaimana mereka berlomba-lomba mengejarnya dan dunia akan menghancurkan kalian sebagaimana dia telah menghancurkan mereka. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 26 Mei 2022 :Aries Full Sibuk, Libra Berprilakulah Dengan Baik Biar Cepet Dapat Gandengan

Hadits di atas dengan gamblang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak terlalu mengkhawatirkan jika umatnya miskin. Justru yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam takutkan adalah keadaan umatnya yang berlomba-lomba mengejar dunia, sehingga melalaikan mereka dari akhirat.

 

Setelah kita mengetahui hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, mestinya kita mau mengaca diri dan menilai diri kita sejujurnya. Adakah kita termasuk orang-orang yang terlalaikan oleh keindahan dunia yang menipu ini?

 

Kekayaan apakah yang sebenarnya harus kita miliki?

 

Coba perhatikan hadits dibawah ini:

 

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

 

Bukanlah yang dinamakan kekayaan itu dengan banyaknya barang, akan tetapi kekayaan (yang sesungguhnya) adalah kekayaan jiwa/hati

 

Hadits tersebut menjelaskan bahwa kekayaan hakiki adalah kekayaan hati yang dimiliki oleh seorang Mukmin, yaitu rasa puas, ridha dan bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Inilah yang dinamakan dengan qana’ah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diberikan rasa qanaah yang sangat tinggi.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعْنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ البَيَانِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ المُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

 

Khutbah Kedua:

 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ وَ أَشْكُرُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْماً لِشَأْنِهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ وَتَمَسَّكَ بِسُنَّتِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْراً.

 

أَمَّا بَعْدُ أَيُّهَا النَّاسُ،

Ibadahlah, 

Jika kita menginginkan dunia maka dunia tidak akan pernah ada habisnya. Jika seseorang memiliki satu gunung emas, niscaya dia akan menginginkan dua gunung emas atau lebih banyak lagi.

Baca Juga: KLIK DI SINI! Link Website dan Situs Download Video TikTok Tanpa Watermark, Bisa Dijadikan Mp3 Juga Lho,..

Sampai kapan orang-orang yang mengejar dunia akan puas ? Mereka tidak akan pernah puas kecuali kalau mulut-mulut mereka sudah dipenuhi dengan tanah, maksudhnya kematian telah menjemput.

 

Dunia bukan tujuan hidup kita. Oleh karena itu, marilah kita fokuskan diri kita untuk benar-benar beribadah kepada Allah dan mengisi sisa-sisa hari kita ini dengan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

 

وَاعْلَمُوْا أَنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كَلَامُ اللهِ، وَخَيْرَ الهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعُةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَعَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّ يَدَ اللهِ عَلَى الجَمَاعَةِ .

وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا رَعَاكُمُ اللهُ عَلَى مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي كِتَابِهِ فَقَالَ: ﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً ﴾ [الأحزاب:٥٦] ، وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (( مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا)) .

Baca Juga: Berikut Kumpulan Contoh Pantun Pembuka dan Penutup Ceramah dan Pidato Terkeren dan Tergokil Cocok Buat Anda

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَلْأَئِمَّةَ المَهْدِيِيْنَ؛ أَبِيْ بَكْرِ الصِّدِّيْقِ، وَعُمَرَ الفَارُوْقِ، وَعُثْمَانَ ذِيْ النُوْرَيْنِ، وَأَبِيْ الحَسَنَيْنِ عَلِيٍّ, وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ.

 

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَكَ وَكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُسْلِمِيْنَ المُسْتَضْعَفِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، اَللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ فِي أَرْضِ الشَامِ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ، اَللَّهُمَّ كُنْ لَنَا وَلَهُمْ حَافِظاً وَمُعِيْنًا وَمُسَدِّداً وَمُؤَيِّدًا،

 

اَللَّهُمَّ وَاغْفِرْ لَنَا ذُنُبَنَا كُلَّهُ؛ دِقَّهُ وَجِلَّهُ، أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، سِرَّهُ وَعَلَّنَهُ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ حُبَّكَ، وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ، وَحُبَّ العَمَلَ الَّذِيْ يُقَرِّبُنَا إِلَى حُبِّكَ. اَللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِيْنَةِ الإِيْمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةَ مُهْتَدِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَأَخْرِجْنَا مِنَ الظُلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ. اَللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرَ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Baca Juga: Apa Itu Weton? Berikut Penjelasan Lengkap Arti dan Makna Primbon Jawa : Perhitungan Jodoh

عباد الله، (إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ* وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلا تَنقُضُوا الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمْ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ) [النحل:90-91]، فاذكروا اللهَ يذكرْكم، واشكُروه على نعمِه يزِدْكم، ولذِكْرُ اللهِ أكبرُ، واللهُ يعلمُ ما تصنعون.

 

Demikian Naskah untuk Khutbah Jum'at terbaru dengan tema "Rezekii", semoga bermanfaat. 

 

Disclaimer : Sebelumnya artikel ini telah terbit di portaljember.com dengan judul Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Rezeki dan Jaminan Allah untuk Manusia Cocok untuk Semua Kalangan . ***

Editor: Fery Murya Vandi

Sumber: portaljember.com khutbahjumat.com

Tags

Terkini

Terpopuler