Peneliti Ingin Kirimkan Jutaan Sampel Sperma ke Bulan untuk Mengantisipasi Kepunahan Manusia

- 16 Maret 2021, 11:55 WIB
Peneliti Ingin Kirimkan Jutaan Sampel Sperma ke Bulan untuk Mengantisipasi Kepunahan Manusia
Peneliti Ingin Kirimkan Jutaan Sampel Sperma ke Bulan untuk Mengantisipasi Kepunahan Manusia /Pixabay/Okan Caliskan

Tuban Bicara - Sebuah tim yang terdiri dari enam orang peneliti dari Universitas Arizona, Amerika Serikat, baru-baru ini menyampaikan sebuah presentasi yang agak eksentrik selama Dirgantara Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).

Dalam konferensi tersebut, mereka menyarankan proposal untuk melindungi keberlangsungan hidup umat manusia dari ancaman kepunahan.

Sebagaimana dikutip dari World of Buzz pada Selasa, 16 Maret 2021, para ilmuwan itu mendorong dibuatnya 'polis asuransi global modern'.

Baca Juga: Sindir Anies Baswedan Soal Korupsi Rumah Dp 0 Rupiah, Ferdinand Hutahaean: Ini Korupsi Gila dan Paling Nekat

Dalam proposal itu, disebutkan untuk membangun sebuah 'bahtera' yang diisikan 6,7 juta sampel dan menaruhnya di bulan.

'Bahtera bulan' ini akan dibuat dengan menembakkan beberapa muatan sperma dan sampel sel telur dari 6,7 juta spesies ke bulan.

Sampel tersebut kemudian akan disimpan di dalam lemari besi yang aman di bawah permukaan bulan atau 'lubang bulan' lokasi sampel dapat diawetkan dengan aman.

Baca Juga: Tepis Isu Masa Jabatan Presiden 3 Periode, Jokowi: Saya Tegaskan, Saya Tidak Ada Niat

Peneliti dari Universitas Arizona mengklaim, 'bahtera bulan' ini dapat membantu manusia kembali menempati bumi jika menghadapi bencana dahsyat seperti pandemi yang mematikan, perang nuklir skala besar, atau bahkan bencana alam seperti letusan gunung berapi.

Semua saran ini dimasukkan ke dalam makalah ilmiah berjudul 'Lunar Pits and Lava Tube for a Modern Ark'.

Jadi mengapa meletakkan sampel di bulan dan bukan di Bumi?

Baca Juga: Hebat! Pemuda Tuban Raih Juara 1 Lomba Kreasi Seafood

Dijelaskan, penyimpanan sampel berbasis Bumi masih akan membuat spesimen rentan menjadi hancur saat terjadi bencana besar.

Konsep ini mirip dengan gudang benih 'Kiamat' di Svalbard, Norwegia yang merupakan lemari besi aman, yang saat ini menampung lebih dari satu juta sampel tanaman yang berasal dari hampir setiap negara di dunia.

Namun, mengangkut sampel ke bulan dan membangun lemari besi di sana membutuhkan dana yang tak sedikit dan signifikan.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Liga Champions Bayern Munchen vs Lazio 18 Maret 2021

Jekan Thangavelautham, penulis studi untuk 'bahtera bulan' mengatakan bahwa total 250 penerbangan ke bulan diperlukan untuk mengangkut dan membangun lemari besi.

Sebagai perbandingan dalam artikel Demi Cegah Kepunahan Manusia, Peneliti Ingin Kirimkan Jutaan Sampel Sperma ke Bulan dijelaskan bahwa Stasiun Luar Angkasa Internasional dibangun dengan 40 perjalanan ke luar angkasa.

Adapun sumber tenaga untuk melindungi ruang besi, para ilmuwan menyarankan menggunakan panel surya karena tanpa daya maka sampel akan membeku atau mengelas bersama di suhu di bawah nol bulan.

***

 

 

 

 

 

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

x