"Politisi itu biasanya panjang akal tapi pendek ingatan," tulis Priyo Sambadha, dikutip, Senin 15 Maret 2021.
Politisi itu biasanya panjang akal tapi pendek ingatan.— Priyo Sambadha ???????? (@PSambadha) March 14, 2021
Baca Juga: Soal KLB Demokrat 2021, Kemenhum HAM Diminta Objektif
Tak hanya itu, mantan ajudan Presiden ke-4 ini juga menjelaskan setelah PKB diambil paksa pemerintahan, kubu Gus Dur pernah membentuk partai baru namun dihadang oleh Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).
"Tahun 2008 setelah PKB diambil paksa, partai baru kami PKBN dihadang di Kemenkumham, dinyatakan tidak lolos verifikasi sebagai Parpol," ujar Priyo Sambadha.
Bahkan ketika PKBN dihadang oleh Kemenkumham, massa Gus Dur ini melakukan merger dengan PIB dan merubah namanya menjadi PKBIB. Namun tetap saja mereka kembali dihadang.
Baca Juga: Tiba-Tiba Elektabilitasnya Meroket 2 Kali Lipat, Begini Kata Kang Ridwan Kamil
PKBIB ini dinyatakan tidak lolos sebagai peserta pemilu oleh Komisioner Pemilihan Umum (KPU) yang beberapa komisionernya merupakan pengurus Partai Demokrat era SBY.
"Lalu PKBN merger dengan PIB (PKBIB) dinyatakan (lagi) tidak lolos sebagai peserta pemilu oleh KPU yang beberapa komisionernya kemudian jadi pengurus PD," katanya.
Dari penjelasan Priyo Sambadha tersebut publik semakin mengetahui bahwa saat SBY menjabat sebagai Presiden, dirinya memang pernah mengganggu Partai lain.
Thn 2008 setelah PKB diambil paksa, partai baru kami PKBN dihadang di Kemenkumham, dinyatakan tidak lolos verifikasi sbg Parpol. Lalu PKBN merger dgn PIB (PKBIB) dinyatakan (lagi) tidak lolos sbg peserta pemilu oleh KPU yg bbrp komisionernya kmd jadi pengurus PD. Kebetulankah? pic.twitter.com/V3o398gKkj— Priyo Sambadha ???????? (@PSambadha) March 14, 2021