Din Syamsuddin Sebut Isu Radikalisme Dijadikan 'Alat Pukul': untuk Mendeskreditkan Lawan Politik

- 13 Maret 2021, 10:45 WIB
Presidium KAMI Din Syamsuddin.
Presidium KAMI Din Syamsuddin. /instagram

Sebab jika tidak ada, maka itu merupakan bentuk ketakadilan, yang dikatakannya akan membawa kerusakan dalam kehidupan bersama.

Baca Juga: Sebut Majunya AHY Jadi Alasan 'Cabut' dari Demokrat, Ruhut Sitompul Mengaku Pernah Minta Tolong ke Jokowi

Dia mengungkapkan bahwa bukan hal yang mustahil, nantinya akan menciptakan ketakseimbangan, baik itu dalam soal politik, ekonomi, maupun budaya.

Dipaparkan olehnya, sebenarnya dalam makna moderasi, jika dikaitkan dengan Islam tidak terlalu pas, karena mengandung instruksi terhadap Islam yang lebih luas daripada sekadar the modern religion.

"Apalagi moderasi yang saya pahami dalam rasa bahasa Inggris, bisa diadopsi ke dalam bahasa Indonesia mengandung dimensi pengertian yang lemah, dan cenderung kompromis, dan cenderung mengesahkan secara permisif," tutur Din Syamsuddin.

Baca Juga: Mengaku Menerima Uang Rp100 Juta dan Balik Kanan Saat Ada yang Rancu, Rahman Dontili: KLB Cacat Hukum

Karenanya, dia mengaku sebagai salah satu yang tak setuju apabila diksi moderasi beragama atau moderasi Islam itu dipakai dan diutamakan.

"Terakhir menjadi agenda pemerintah Kementerian Agama yang bersamaan dengan itu dia juga dikembangkan mengenai radikalisme," ucapnya.

Pada akhirnya dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) anti-radikalisme, yang jika merujuk pada undang-undang yang ada, pasal yang dipakai adalah radikalisme terorisme.

Baca Juga: Kode Redeem ML Terbaru 13 Maret 2021, Segera Tukar dan Dapatkan Double EXP, Simak Ulasannya!

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

x