Fahri Hamzah menilai, karena parpol dan negara sibuk mengurusi dirinya sendiri, akhirnya masyarakat pun mempertanyakan siapa yang mengurus mereka.
Baca Juga: SBY Anggap Moeldoko Sekongkol, Tifatul Sembiring: Musuh Menyerang Dari Depan
“Rakyat bertanya, kami diurus siapa?” tanya Fahri Hamzah.
Selain mengajak untuk menjadikan kasus Partai Demokrat sebagai momentum untuk evaluasi total, di postingan terpisahnya, Fahri Hamzah juga seolah-olah menyindir terkait kudeta, tetapi sindiran tersebut tidak jelas ditujukan kepada siapa.
Baca Juga: Moeldoko Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB, AHY: Bukanlah Perilaku Seorang Kesatria
Ia menyampaikan bahwa pihak yang melakukan kudeta biasanya juga akan berakhir dengan kudeta.
“Kudeta biasanya berakhir kudeta,” tutup Fahri Hamzah.