Layangkan Kritik Pada Parpol dan Negara, Fahri Hamzah: Rakyat Bertanya, Kami Diurus Siapa?

- 7 Maret 2021, 19:18 WIB
 Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia , Fahri Hamzah minta peristiwa Partai Demokrat sebagai momentum evaluasi peran parpol ke depan.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia , Fahri Hamzah minta peristiwa Partai Demokrat sebagai momentum evaluasi peran parpol ke depan. //instagram.com/ @fahrihamzah

Tuban Bicara - Seorang Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa partai politik (parpol) dan negara saat ini sedang sibuk dengan dirinya sendiri.

Oleh karena itu, Fahri Hamzah mengajak masyarakat, agar kasus di Partai Demokrat dijadikan sebagai momentum evaluasi total peran dari parpol di Indonesia.

Baca Juga: Chord Tak Ada Yang Abadi Peterpan, Lirik: Tak Ada Yang Abadi

Terkait komentar tersebut, disampaikan Fahri Hamzah melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Minggu, (7/3). 

“Kasus yang terjadi pada Demokrat ini, harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke depan,” imbau Fahri Hamzah yang dilansir Tuban Bicara dari akum Twitter @Fahrihamzah.

 
 

Menurutnya, selama ini parpol hanya sibuk mengurusi partainya sendiri-sendiri.

Baca Juga: Situasi Partai Demokrat Memanas, Haikal Hassan: Lanjutkan Ambil Juga PKS, Sekalian

Sehingga, hal itu berdampak pada peran negara yang ikut sibuk dengan dirinya sendiri.

“Karena parpol semakin sibuk dengan dirinya sendiri menyeret organisasi negara sibuk dengan dirinya sendiri,” posting Fahri Hamzah.

Fahri Hamzah menilai, karena parpol dan negara sibuk mengurusi dirinya sendiri, akhirnya masyarakat pun mempertanyakan siapa yang mengurus mereka.

Baca Juga: SBY Anggap Moeldoko Sekongkol, Tifatul Sembiring: Musuh Menyerang Dari Depan

“Rakyat bertanya, kami diurus siapa?” tanya Fahri Hamzah.

Selain mengajak untuk menjadikan kasus Partai Demokrat sebagai momentum untuk evaluasi total, di postingan terpisahnya, Fahri Hamzah juga seolah-olah menyindir terkait kudeta, tetapi sindiran tersebut tidak jelas ditujukan kepada siapa.

Baca Juga: Moeldoko Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB, AHY: Bukanlah Perilaku Seorang Kesatria

 
 

 

Ia menyampaikan bahwa pihak yang melakukan kudeta biasanya juga akan berakhir dengan kudeta.

“Kudeta biasanya berakhir kudeta,” tutup Fahri Hamzah.

Editor: Muchlis T

Sumber: tasikmalaya.pikiran-rakyat.com


Tags

Terkait

Terkini