WNI Eks ISIS Cap Penghianat Bangsa, Ferdinand Hutahaean: Lebih Baik Biarkan Mereka Mati Bersama Pujaannya

- 15 Februari 2021, 12:00 WIB
Kolase foto Ferdinand Hutahaean (kiri) dan Kwik Kian Gie (kanan)
Kolase foto Ferdinand Hutahaean (kiri) dan Kwik Kian Gie (kanan) /Instagram.com/ @Ferdinand_Hutahaean dan Instagram.com/ @kwikkiangieotentik

"Pas lo mau keluar, susah. They will never leave you alone," tuturnya.

Ketika ISIS mulai digempur habis-habisan pada 2017, Aleeyah dan anaknya pun dibawa ke kamp pengungsian hingga berakhir di kamp Rojava.

Baca Juga: Akhirnya Andin dan Mas Al Kembali Untuk Selamanya, Sinopsis Ikatan Cinta Senin 15 Februari 2021 Malam Ini

Selama lebih dari dua tahun ia berdoa dan berharap untuk bisa pulang ke Indonesia.

Jika mendapat kesempatan kedua untuk menata ulang hidupnya, Aleeyah menuturkan tidak akan mengecewakan siapapun dan mengemis untuk kesempatan ketiga.

Selain itu, ia juga melihat dirinya bukanlah sosok yang radikal. Sehingga ia tak keberatan jika harus mengikuti persyaratan untuk bisa kembali ke tanah air.

"Jadi saya enggak ada alasan untuk merasa berat," katanya.

Aleeyah menceritakan, sebagian besar penghuni di kamp Rojava, tempat tinggalnya saat ini, masih menunggu kebangkitan ISIS. Sebagian besar dari mereka adalah non WNI. 

Mereka juga mencoba menarik Aleeyah untuk kembali bergabung bersama ISIS.

"Tapi saya enggak pernah gubris. Saya sudah tiga kali diserang sama orang gendeng. Pendirian saya mantep buat pulang ke Indonesia. Enggak akan berubah, enggak ragu, enggak akan terpengaruh sama kicauan mereka lagi. I'm well done from them," ucapnya.***

Halaman:

Editor: Imam Sarozi


Tags

Terkait

Terkini