WNI Eks ISIS Cap Penghianat Bangsa, Ferdinand Hutahaean: Lebih Baik Biarkan Mereka Mati Bersama Pujaannya

- 15 Februari 2021, 12:00 WIB
Kolase foto Ferdinand Hutahaean (kiri) dan Kwik Kian Gie (kanan)
Kolase foto Ferdinand Hutahaean (kiri) dan Kwik Kian Gie (kanan) /Instagram.com/ @Ferdinand_Hutahaean dan Instagram.com/ @kwikkiangieotentik

Tuban Bicara - Mantan politisi dari Parpol Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti keinginan WNI Eks ISIS untuk mengikuti program deradikalisasi pemerintah dan pulang kembali ke Indonesia. Namun dia menolak mentah-mentah keinginan tersebut.

WNI Eks ISIS di Rojava, Suriah, Aleeyah Mujahid (bukan nama sebenarnya), mengaku bersedia mengikuti program deradikalisasi jika bisa kembali ke tanah air.

"Karena program deradikalisasi itu merupakan salah satu tahap untuk saya bisa pulang ke keluarga, ya tentu enggak keberatan karena enggak bisa langsung lompat jauh," ujar Aleeyah.

Walaupun WNI eks tersebut siap mengikuti deradikalisasiFerdinand Hutahaean berpendapat, orang semacam itu sebaiknya tidak lagi diterima di Indonesia.

Baca Juga: Andin Takkan Berpisah Lagi dan Kembali Bahagia Sama Mas Al, Sinopsis Ikatan Cinta Senin 15 Februari 2021

Baca Juga: Hari Valentine Andin Dapat Kado Liontin Hati Dari Mas Al, Sinopsis Ikatan Cinta 15 Februari 2021 Malam Ini

"Sebaiknya orang-orang ini tidak diterima lagi masuk Indonesia meski katanya siap ikut deradikalisasi," ucapnya.

Pendapat dari Ferdinand Hutahaean, bahwa mereka telah termasuk WNI yang berhianat karena telah ikut berperang dengan ISIS.

Bahkan dirinya pun menyarankan orang semacam itu dibiarkan mati seperti teroris ISIS.

"Mereka adalah penghianat bangsa yg sudah kehilangan status warga negara Indonesia," imbuh Ferdinand Hutahaean.

"Mereka telah turut berperang bagi teroris ISIS biarkan mereka mati bersama ISIS pujaannya," sambungnya dikutip Tuban Bicara, Senin, 15 Februari 2021.

Perlu diketahui, wanita berusia 25 tahun asal Jakarta itu mengatakan akan kooperatif dengan program pemerintah jika proses pemulangannya berjalan lancar.

Baca Juga: Mas Al Berjanji Pada Andin Untuk Temukan Pembunuh Roy Sebenarnya, Sinopsis Ikatan Cinta 15 Februari 2021

Ia yakin program deradikalisasi itu tidak akan bertolak belakang dengan ajaran Islam.

Aleeyah pertama kali meninggalkan Jakarta pada Desember 2015. Melalui Turki, ia memasuki wilayah ISIS di Suriah pada Juli 2016 bersama suaminya.

Ia mengatakan, niatnya ke sana untuk mencari kehidupan lebih baik. Bukan soal ekonomi, tetapi keselamatan agama.

Ia ingin tinggal bersama umat muslim dari seluruh penjuru dunia dan rela diatur hukum Islam berdasarkan Alquran dan sunnah.

Beberapa bulan menetap di sana, Aleeyah mulai melihat kebobrokan ISIS, terutama setelah kejatuhan Mosul pada akhir Oktober-awal November 2016.

Berdasarkan pengalamannya, bergabung dengan ISIS sama seperti terlibat dalam sebuah kelompok gangster atau mafia bertopeng Islam.

"Pas lo mau keluar, susah. They will never leave you alone," tuturnya.

Ketika ISIS mulai digempur habis-habisan pada 2017, Aleeyah dan anaknya pun dibawa ke kamp pengungsian hingga berakhir di kamp Rojava.

Baca Juga: Akhirnya Andin dan Mas Al Kembali Untuk Selamanya, Sinopsis Ikatan Cinta Senin 15 Februari 2021 Malam Ini

Selama lebih dari dua tahun ia berdoa dan berharap untuk bisa pulang ke Indonesia.

Jika mendapat kesempatan kedua untuk menata ulang hidupnya, Aleeyah menuturkan tidak akan mengecewakan siapapun dan mengemis untuk kesempatan ketiga.

Selain itu, ia juga melihat dirinya bukanlah sosok yang radikal. Sehingga ia tak keberatan jika harus mengikuti persyaratan untuk bisa kembali ke tanah air.

"Jadi saya enggak ada alasan untuk merasa berat," katanya.

Aleeyah menceritakan, sebagian besar penghuni di kamp Rojava, tempat tinggalnya saat ini, masih menunggu kebangkitan ISIS. Sebagian besar dari mereka adalah non WNI. 

Mereka juga mencoba menarik Aleeyah untuk kembali bergabung bersama ISIS.

"Tapi saya enggak pernah gubris. Saya sudah tiga kali diserang sama orang gendeng. Pendirian saya mantep buat pulang ke Indonesia. Enggak akan berubah, enggak ragu, enggak akan terpengaruh sama kicauan mereka lagi. I'm well done from them," ucapnya.***

Editor: Imam Sarozi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah