WNI Eks ISIS Cap Penghianat Bangsa, Ferdinand Hutahaean: Lebih Baik Biarkan Mereka Mati Bersama Pujaannya

- 15 Februari 2021, 12:00 WIB
Kolase foto Ferdinand Hutahaean (kiri) dan Kwik Kian Gie (kanan)
Kolase foto Ferdinand Hutahaean (kiri) dan Kwik Kian Gie (kanan) /Instagram.com/ @Ferdinand_Hutahaean dan Instagram.com/ @kwikkiangieotentik

"Mereka adalah penghianat bangsa yg sudah kehilangan status warga negara Indonesia," imbuh Ferdinand Hutahaean.

"Mereka telah turut berperang bagi teroris ISIS biarkan mereka mati bersama ISIS pujaannya," sambungnya dikutip Tuban Bicara, Senin, 15 Februari 2021.

Perlu diketahui, wanita berusia 25 tahun asal Jakarta itu mengatakan akan kooperatif dengan program pemerintah jika proses pemulangannya berjalan lancar.

Baca Juga: Mas Al Berjanji Pada Andin Untuk Temukan Pembunuh Roy Sebenarnya, Sinopsis Ikatan Cinta 15 Februari 2021

Ia yakin program deradikalisasi itu tidak akan bertolak belakang dengan ajaran Islam.

Aleeyah pertama kali meninggalkan Jakarta pada Desember 2015. Melalui Turki, ia memasuki wilayah ISIS di Suriah pada Juli 2016 bersama suaminya.

Ia mengatakan, niatnya ke sana untuk mencari kehidupan lebih baik. Bukan soal ekonomi, tetapi keselamatan agama.

Ia ingin tinggal bersama umat muslim dari seluruh penjuru dunia dan rela diatur hukum Islam berdasarkan Alquran dan sunnah.

Beberapa bulan menetap di sana, Aleeyah mulai melihat kebobrokan ISIS, terutama setelah kejatuhan Mosul pada akhir Oktober-awal November 2016.

Berdasarkan pengalamannya, bergabung dengan ISIS sama seperti terlibat dalam sebuah kelompok gangster atau mafia bertopeng Islam.

Halaman:

Editor: Imam Sarozi


Tags

Terkait

Terkini