Network
Tuban Bicara - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Muannas Alaidid menanggapi peristiwa penangkapan yang diduga sebagai teroris di Makassar, Sulawesi Selatan.
Terduga teroris yang ditangkap tersebut merupakan salah satu anggota Front Pembela Islam (FPI) Makassar.
Menanggapi hal tersebut, Muannas Alaidid menilai bahwa tidak ada istilah melawan negara yang dianggap syahid bahkan berani menyebut matinya bersama Sang Rasul.
Hal itu disampaikan Muannas Alaidid dalam postingan Twitter pribafinya @muannas_aladidid.
Baca Juga: Beredar Kabar Vaksin Covid-19 Palsu, Fraksi PKS: Seluruh Kementerian Harus Waspada
Baca Juga: Ma'ruf Amin Sebut SKB Merupakan Langkah Tegas Pemerintah Jaga Kebhinekaan
“Maka tidak ada istilah melawan negara, aparat dan masyarakat itu dianggap syahid apalagi sampai hati sebut matinya bersama rasul. Dukung Polri!,” posting akun Twitter @muannas_alaidid seperti dilansir Tuban Bicara, pada Kamis,(04/02).
Diberitakan sebelumnya bahwa Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah berhasil menangkap terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan.
Terduga teroris yang ditangkap itu lebih dari satu orang. Dari hasil pemeriksaan, Densus pun membenarkan ada salah seorang dari mereka merupakan anggota FPI Makassar, meskipun tidak semuanya anggota FPI.
Baca Juga: Cegah Peretasan Sosmed, Facebook, Twitter dan TikTok Hapus Ratusan Akun
Bahkan, dalam keterangan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam pada 2015 lalu, mereka telah dibaiat terhadap ISIS yang dipimpin Abu Bakar Al-Baghdadi.
Pembaitan dilaksanakan di Limboto bersama anggota FPI lainnya. Jumlah teroris yang ditangkap sebanyak 20 orang dan akan diserahkan ke Mabes Polri.
Saat upaya penangkapan, Densus 88 menemukan rangkaian bom di rumah pelaku di Vla Mutiara Klaster Biru Jalan Boulevard, Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
