Bukan Habib Rizieq, Abdul Mu'ti Duga Ada Big Power Kendalikan FPI

- 27 Desember 2020, 18:12 WIB
Foto Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.*
Foto Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.* /tangkap layar Youtube/Akbar Faizal Uncensored

Tuban Bicara - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyatakan bahwa menurutnya Front Pembela Islam (FPI) itu tidak punya agenda.

Abdul Mu'ti mengungkapkan kalau yang justru dia pikirkan adalah FPI digunakan oleh kelompok tertentu untuk bargaining.

Hal itu yang justru menjadi kekhawatirannya.

Baca Juga: Akan Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Lagi, Ini Jadwal BSU Subsidi Gaji untuk Karyawan

Karena, Abdul Mu'ti menjelaskan, kalau selama ini melihat apa yang terjadi selama ini, Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab tidak mendapatkan apa-apa dari segala hal yang telah dia lakukan.

"Kalau orang melakukan proses politik mesti dia mendapatkan gain sama thing," katanya, Minggu, 27 Desember 2020.

Namun, Abdul Mu'ti melanjutkan, tidak ada yang didapatkan oleh Habib Rizieq.

Baca Juga: Rocky gerung Sentil Ungkapan Mahfud MD Soal Rencana Gencar Polisi Siber di 2021: Indikasi Kepanikan

Akan tetapi dapat dilihat siapa saja yang mendapatkan benefit dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh Habib Rizieq.

"Saya justru khawatir organisasi seperti FPI ini tokoh-tokohnya hanya menjadi wayang dari sebuah kepentingan besar yang dia punya agenda-agenda kekuasaan dengan menggunakan Habib sebagai pionirnya," ujarnya.

Abdul Mu'ti menuturkan mungkin saja dalam konteks lain memang ada kelompok-kelompok yang sengaja merekayasa sesuatu.

Baca Juga: Neno Warisman Komentari Rangkap Jabatan Tri Rismaharini: Semoga Tidak Korupsi Seperti Sebelumnya

Kelompok yang memiliki agenda besar dan tidak diketahui karena betul-betul anomali, yang menggunakan FPI sebagai perangkat atau instrumennya.

"Coba kita lacak dari sejak pertama FPI ini muncul," ujar Abdul Mu'ti.

Kemudian, mantan anggota DPR RI Akbar Faizal menjelaskan bahwa ketika Juru Bicara FPI, Munarman, datang ke podcast Youtubenya, dikatakan FPI terbentuk pada 1998 dengan agenda utama mengusung apa yang dikenal sebagai Islamisme Conservation.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Tak Mungkin Batalkan Jatah di Kemensos: Risma Juga PDIP Kan Jadi Curiga

Karena itu Akbar Faizal merasa kaget ketika Abdul Mu'ti mengatakan bahwa FPI justru tidak mempunyai agenda.

"Coba kita lihat ketika muncul pertama, ini kan awalnya kalau saya baca di beberapa riset, ini kelompok yang diciptakan oleh rezim pada waktu itu untuk melawan gerakan reformasi dan kelompok-kelompok mahasiswa yang bergerak untuk itu," urai Abdul Mu'ti.

Dia menambahkan bahwa pada awalnya nama yang digunakan juga bukan FPI, baru di kemudian hari bertransformasi dengan nama FPI.

Baca Juga: Muannas Alaidid Sentil Kometar Fadli Zon Ke Gus Yaqut Soal Afirmasi Syiah-Ahmadiyah: Banyak Omongnya

Selain itu, selama berkiprah cara yang digunakan oleh FPI untuk bergerak dari waktu ke waktu berubah.

Saat awal muncul, FPI tidak ikut bergerak aktif di ranah politik, tapi di wilayah yang disebut sebagai amar ma'ruf nahi munkar.

"Coba perhatikan awal-awal dia bergerak tidak di ranah politik, tapi di ranah yang disebut dengan amar ma'ruf nahi munkar, sweeping-sweeping tempat hiburan dan berbagai macam tempat yang disebut tempat maksiat," ucap Abdul Mu'ti, seperti dikabarkan Tuban Bicara sebelumnya.

Baca Juga: Muannas Alaidid Sentil Kometar Fadli Zon Ke Gus Yaqut Soal Afirmasi Syiah-Ahmadiyah: Banyak Omongnya

Dia mengakui kalau dulu sempat berinteraksi dengan Habib Rizieq beberapa saat.

Abdul Mu'ti menilai Habib Rizieq sebagai sosok yang lembut dan enak untuk diajak bicara.

"Saya sempat berinteraksi dengan Habib beberapa saat, Habib ini sebenarnya orangnya lembut, orangnya itu enak diajak bicara, jadi tidak segarang kalau sedang pidato," katanya.

Baca Juga: Emil Salim Komentari Keponakan Gus Mus yang Sambangi Gereja Blenduk saat Natal: Menteri Semua Agama

Dilanjutkannya bahwa ketika berinteraksi secara personal, Habib Rizieq merupakan orang yang peaceful.

Dia juga menduga FPI digunakan oleh sosok yang memiliki kekuatan besar sehingga orientasi gerakannya mulai berubah.

"Secara personal interaksi ya orangnya itu peacefull, tetapi memang mungkin karena beliau ini tulus, mungkin ya saya menduga digunakan oleh big power yang kita tidak tahu, yang kemudian orientasi gerakannya mulai berubah," ujar Abdul Mu'ti.

Baca Juga: Taurus dan Gemini Dapat Tawaran Pekerjaan dan Bisnis Baru, Berikut Ramalan Zodiak Hari Ini

Dia menandaskan ketika awal-awal berdiri FPI tidak pernah membicarakan perihal politik, baru belakangan kemudian berbicara mengenai politik.***

Editor: M Anas Mahfudhi


Tags

Terkait

Terkini

x