Datangi Komnas HAM, Keluarga Salah Satu Laskar FPI:Sangat Terpukul, dibunuh dan difitnah

- 22 Desember 2020, 05:20 WIB
Perwakilan pihak keluarga korban 6 Laskar FPI yang tewas dalam insiden bentrokan bersama Polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 (kiri)  untuk memberikan keterangan didampingi kuasa hukum dan Tokoh FPI,  usai mendatangi Kantor Komnas HAM di Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 21 Desember 2020.*
Perwakilan pihak keluarga korban 6 Laskar FPI yang tewas dalam insiden bentrokan bersama Polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 (kiri) untuk memberikan keterangan didampingi kuasa hukum dan Tokoh FPI, usai mendatangi Kantor Komnas HAM di Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 21 Desember 2020.* /Pikiran Rakyat/Amir Faisol/

Tuban Bicara - Syuhada, orang tua dari Said Ahmad Suhur, salah satu korban tewas bentrokan dalam insiden bersama polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 yang terjadi pada Senin, 7 Desember 2020 dini lalu menceritakan apa yang menimpa terhadapnya putranya.

Meninggal karena ditembak mati dalam insiden bentrokan tersebut polisi bukan hanya membunuh putranya melainkan juga memfitnah sang anak telah melakukan penyerangan kepada polisi.

Demikian disampaikannya kepada Pikiran-Rakyat.com saat ditemu usai bertemu Komisioner Komnas HAM, di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 21 Desember 2020.

Baca Juga: Cendikiawan NU Meminta PDIP Dihukum Seperti Partai Demokrat Dulu: Jika Tidak Ini Sangat Keterlaluan

Baca Juga: Sita Perhatian Publik, Cek Lima Fakta Peristiwa di Parlemen

"Kami pihak keluarga sangat terpukul dengan pembunuhan putra kami," ujar Syuhada kepada awak media.

Selain itu, Syuhada menjelaskan, polisi telah memfitnah putranya membawa senjata api.

Sebagaimana diterbitkan pikiran-rakyat.com dengan judul "Sambangi Komnas HAM, Keluarga Laskar FPI: Usai Anak Kami Dibunuh, Kemudian Difitnah Serang Polisi"P Padahal saat itu, putranya tengah konvoi mengawal Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

"Terus ngapain, ngawal habib kalau tiba-tiba nyerang polisi. Dasarnya apa?" ujarnya.

Halaman:

Editor: Imam Sarozi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

x