Alasan PP Muhammadiyah Sebut Orang yang Bertemu Nabi Tidak Perlu Disampaikan Ke Publik

- 17 Desember 2020, 16:59 WIB
Logo Muhammadiyah
Logo Muhammadiyah /Muhammadiyah.or.id

Kalaupun seseorang pernah mengalami mimpi itu, kata Wawan, silakan saja ceritakan. Hanya saja jika mencermati ulama-ulama Muhammadiyah, mereka tidak memiliki kebiasaan untuk mengumbar pengalaman tersebut.

Baca Juga: Tegas! Ini Alasan Muannas Alaidid Tidak Sepakat Mahfud Md Sejajarkan Haikal Hassan dengan Gus Dur 

Baginya, menahan diri untuk tidak menceritakan mimpi yang seperti itu merupakan satu sikap ketawadhuan. 

“Ketika tidak menceritakan mimpi bertemu Nabi, itu bagian dari ketawadhuan, dirinya ingin memperkaya batin religiusnya,” ujar Wawan seperti dikutip Tuban Bicara dari bekasi.pikiran-rakyat.com dalam artikel PP Muhammadiyah Sebut Orang yang Mimpi Bertemu Nabi Tak Perlu Disampaikan ke Publik, Ini Alasannya, Kamis, 17 September 2020.

Baca Juga: Saling Berbalas Cuit, Ridwan Kamil dan Mahfud MD Jadi Sorotan Publik, Ada Apa?

Terkait dengan amalan-amalan khusus, sejauh penelaahan Wawan, dirinya menegaskan bahwa tidak ada ibadah-ibadah khusus dengan tujuan agar bersua Rasul dalam mimpi. 

“Jangan mencari-cari ketemu Rasul, karena dikhawatirkan seolah menjadi keharusan dalam agama. Lebih baik kita mengamalkan apa yang sudah jelas perintah dan larangannya,” katanya.

Ulama Muhammadiyah lainnya Tuan Guru Ruslan Fariadi juga menyatakan bahwa sekiranya seseorang memiliki kebersihan hati, dan konsisten melaksanakan amalan-amalan saleh yang sudah jelas perkaranya, maka punya potensi besar bertemu Nabi dalam mimpi.

Baca Juga: Tes Psikologi, Perhatikan Gambar ini dan Temukan Sisi Romantis Anda 

Namun jika kesempatan bersua itu datang, Ruslan menegaskan agar memperbanyak syukur kepada Allah.

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: bekasi.pikiran-rakyat.com


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x