Tegaskan Agar Berhenti Bergantung pada Impor, Mentan : Sepanjang Rakyat Masih Bisa Menanam

16 Desember 2022, 16:12 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengklaim PDB Indonesia selama tiga tahun pandemi Covid-19 selalu didominasi sektor pertanian. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati/Tuban Bicara

Tuban Bicara - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan seluruh negara sedang cemas menghadapi krisis pangan pada tahun 2023-2024.

Syahrul Yasin Limpo menjelaskan krisis pangan menjadi hal krusial bagi keberlangsungan hidup manusia.

Sehingga semua negara, khususnya Indonesia, harus bisa memprioritaskan masalah pertanian dan pertahanan pangan.

Syahrul menjelaskan bahwa Indonesia sudah sejak dulu dikenal sebagai negara yang subur dengan penduduk yang banyak.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Menikah, Suara ‘Rakyat Kecil’ : Megahnya Hajat Putra Presiden

Oleh karena itu, seharusnya Indonesia bisa memaksimalkan kekayaan alam dan SDA yang banyak ini untuk memperkuat pertanian.

"Kenapa saya bilang begitu? Karena penduduk yang besar ini kan perlu makan. Dan bisa apa kita tanpa makanan?," katanya saat hadir dalam acara diskusi publik 'Outlook Sektor Pertanian 2023', Jumat 16 Desember 2022.

Dengan lahirnya pertanian yang mampuni, lowongan kerja bisa terserap lebih banyak, juga sektor ekonomi dan industri lain bisa berjalan dengan baik.

Baca Juga: Gunung Semeru Masih Erupsi, Kemenhub : Bandara Abdulrachman Saleh Malang hingga Juanda Harus Tetap Beroperasi

"Yang paling penting, kita mau berani mengatakan, sepanjang rakyat masih bisa menanam berhentilah bergantung pada impor," kata Mentan menegaskan.

Menteri Perdagangan Impor Beras

Berbeda dengan pernyataan Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan sebanyak 200 ribu ton beras impor tiba di Tanjung Priok Jakarta.

Beras impor itu, kata Zulhas diimpor untuk menambah cadangan beras Bulog yang berkurang banyak setelah operasi pasar kenaikan harga.

Selain itu, Mendag menyatakan bahwa langkah impor beras dilakukan untuk menjaga kestabilan harga beras di pasar.

Baca Juga: Simak 6 Hal yang Harus Dilakukan dan Dihindari Saat Gempa, Kurangi Risiko Bencana

"Sebagian dari impor, 200 ribu sudah datang. Jadi biar tidak simpang siur. Yang mau impor itu tidak ada. Tidak ada yang ingin impor, jika produksi kita cukup. Buat apa kita impor, jika berasnya ada," kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Jumat 16 Desember 2022.

Ia juga menyebutkan data dari Kementan memang menunjukkan hasil surplus beras, tetapi karena karena harga beras terus meningkat secara signifikan, hingga mencapai Rp10.000 per liter, akhirnya Bulog memutuskan untuk melakukan operasi pasar dengan harga menjadi Rp8.300 per liter.

Dengan demikian masyarakat bisa memilih, ada beras yang bermerek, premier, dan beras dari Bulog yang dijamin harganya oleh Pemerintah.***

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Mentan: Sepanjang Rakyat Masih Bisa Menanam, Berhentilah Bergantung pada Impor" pada Jumat, 16 Desember 2022.

Editor: Ainun Machmudia

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler