MENARIK! Tren Investasi Masa Kini Ditengah Pandemi

20 Maret 2021, 17:15 WIB
Tren Investasi Masa Kini Ditengah Pandemi /Pixabay/geralt/

Tuban Bicara - Pada masa pandemic ini banyak yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja. Sehingga menyebabkan sebagian dari kita mencoba memutar otak untuk menghasikan pundi-pundi rupiah. Salah satunya, saat ini yang tengah menjadi tren di masyarakat adalah investasi, khusus nya saham.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat mulai melek berinvestasi di pasar modal. Hal ini terlihat sejak tren investasi cenderung meningkat di tengah pandemic.

Banyak masyarakat yang melirik intrumen-intrumen investasi untuk menambah penghasilan serta mengisi kekosongan waktu berkat pemberlakuan WFH. Salah satu indikasi meningkatnya jumlah investor di pasar modal Indonesia, yakni masyarakat luas mulai mencoba melirik potensi pasar modal Indonesia.

Baca Juga: Sindir Anies Baswedan Soal Korupsi Rumah Dp 0 Rupiah, Ferdinand Hutahaean: Ini Korupsi Gila dan Paling Nekat

Dimana Indeks Harga Saham Gabungan  IHSG pada bulan maret 2020 sempat drop dikisaran dibawah 4000. Dan akhirnya pada bulan mei mengalami kenaikan yang relatif cepat.

Sampai saaat ini IHSG sudah berada di level 6309 closing 16 maret 2021. Ini artinya posisi indeks harga saham gabungan sudah mendekati level sebelum crash maret tahun lalu. Di tambah banyak analis yang memproyeksikan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4-5% tahun ini.

Menurut Head Of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer memproyeksikan IHSG akan Menyentuh level 6850 di penghujung akhir tahun 2021. Selain itu mudah nya membuka akun saham disekuritas juga menjadi penyebab meningkatnya jumlah investor pemula di pasar modal Indonesia. Adapun syarat-sayarat membka akun sekuritas adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Tanggapi Rumah DP 0 Rupiah, Ferdinand: Kalau Anies Baswedan Mengaku Tak Tahu Berarti Dia Tidak Bekerja

1. E ktp

2. Npwp opsional

3. Rekening tabungan

4. Matrai 6 ribu 4 lembar

5. Deposit rdn Rp. 100.000 tergantung masing-masing kebijakan sekuritas.

Baca Juga: Selasa : Rupiah Melemah Karena Terbayang Sentimen COVID-19

Menurut Huda faounder kampung saham yang berhasil kita wawancarai, Jika ia membenarkan bahwa ditengah pandemic ini, banyak masyarakat yg mulai melirik intrumen investasi.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa para investor pemula cenderung menjadi spekulen dipasar modal Indonesia, yang lebih pedihnya para pemula ini membeli saham hanya berdasarkan isu, atau informasi-informasi dari orang lain yang belum tentu benar. Sehingga tidak sedikit dari investor pemula ini mengalami kerugian yang cukup relative.

Huda Faunder kampong saham juga memberikan wejangan bagi investor pemula untuk belajar dasar-dasar ilmu investasi. Ia menjelaskan ada beberapa indikator analisa sederhana untuk melihat saham ini bagus atau tidak. Adapun indikator-indikator sederhana adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Ada Apa Dengan Rupiah di Awal Tahun? Setelah di Transaksikan Antarbank di Jakarta

1. Belilah saham perusahaan yang bisnis nya ada mengerti.

2. Carilah saham perusahaan yang memiliki brad kuat atau market leader di sektornya.

3. Telusuri sepak terjang manajemen.

Baca Juga: Akhir tahun Rupiah berpotensi ditutup menguat

Gunakan rasio fundamental sederhana seperti per, pbv sebagai tahap valuasi awal menilai saham ini masih murah atau sudah mahal.

Menurut investor legendaries dunia warren buffet ia mencontohkan jika per dikalikan dengan pbv tidak lebih dari 22,5 masih diangap wajar harga saham tersebut.

Namun tidak dapat dipungkiri dalam analisis saham tidak dapat dipungkiri banyak indikator-indikator pendukung lainya yang harus di perhatikan seperti kebijakan pemeritah, ekonomi makro dunia serta kebijakan-kebijakan lainya yang berdampak pada kinerja perusahaan secara jangka pendek.

Baca Juga: Hari Ini Ada yang Melemah, yaitu Rupiah akibat Eskalasi Covid-19

Simak kabar selanjutnya tentang potensi bisnis saham di Tuban Bicara.***

Editor: Muchlis T

Tags

Terkini

Terpopuler