Soroti KLB Demokrat, Gatot Nurmantyo: Bukan Representasi Kualitas Etika, Moral, dan kehormatan TNI. Ingat Itu!

16 Maret 2021, 10:50 WIB
Soroti KLB Demokrat, Gatot Nurmantyo: Bukan Representasi Kualitas Etika, Moral, dan kehormatan TNI. Ingat Itu! /Tangkap layar YouTube.com/Bang Arief

Tuban Bicara - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjadi sorotan sejumlah pihak setelah ditetapkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.

Hal tersebut berdasarkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar pada beberapa waktu lalu.

Sehingga, membuat Partai Demokrat terpecah belah menjadi dua kubu yakni, kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu Moeldoko.

Baca Juga: Tepis Isu Masa Jabatan Presiden 3 Periode, Jokowi: Saya Tegaskan, Saya Tidak Ada Niat

Sementara itu, Mantan prajurit sekaligus Panglima TNI Gatot Nurmantyo, mengecam tindakan Moeldoko.

Diketahui bahwa Moeldoko juga merupakan salah seorang mantan prajurit sekaligus Panglima TNI.

Gatot Nurmantyo menilai bahwa tidak seharusnya Moeldoko memilih tindakan pengambilalihan partai Demokrat.

Baca Juga: Sindir Anies Baswedan Soal Korupsi Rumah Dp 0 Rupiah, Ferdinand Hutahaean: Ini Korupsi Gila dan Paling Nekat

Tak hanya itu, Gatit Nurmantyo juga menilai bahwa hal yang dilakukan Moeldoko telah melampaui batas.

"Sangat penting untuk menjaga moral bagi prajurit, baik dalam situasi perang maupun damai," ujar Gatot pada unggahan video di saluran Youtube Bang Arif pada Senin, 15 Maret 2021.

Kemudian Gatot menyoroti Moeldoko yang dianggapnya telah melanggar moral dan etika prajurit TNI.

Baca Juga: Hebat! Pemuda Tuban Raih Juara 1 Lomba Kreasi Seafood

"Ada mantan prajurit yang kebetulan mantan panglima TNI, yang mendapat sorotan baik dari dalam maupun dari luar negeri atas tindakannya yang dianggap melanggar moral dan etika," ujar Gatot.

Gatot menggaris bawahi pernyataannya bukan untuk ikut campur ke dalam politik partai Demokrat, akan tetapi hanya untuk menjaga moral dan kerhormatan seorang prajurit TNI.

"Dengan niat untuk tetap menjaga moral dan kehormatan prajurit TNI, saya sungguh ingin membuat garis batas yang tegas dalam hal ini," kata Gatot, menegaskan.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Liga Champions Bayern Munchen vs Lazio 18 Maret 2021

Pada awalnya Gatot Nurmantyo mencoba untuk berpikir positif, dan mengira bahwa Moeldoko tidak akan mengambil tindakan pengambilalihan Ketua Umum Partai Demokrat.

Kemudian pada saat kejadian pun Gatot Nurmantyo mengaku hampir tidak percaya atas tindakan yang diambil oleh Moeldoko, sebagaimana diberitakan dalam artikel berjudul, "Kecam Moeldoko Soal Partai Demokrat, Gatot Nurmantyo: Tidak Mencerminkan Kehormatan Seorang Prajurit".

"Sebenarnya hanya karena hampir saya tidak percaya bahwa akan kejadian seperti itu, dan beliau mau," ungkapnya.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Liga Champions : Lazio vs Bayern Munchen Untuk Merebutkan Tiket Lolos Ke Delapan Besar

Hal tersebut disebabkan karena Gatot menganggap Moeldoko adalah salah satu orang yang memegang teguh moralitas, sebagai pasukan TNI, terlebih dirinya juga merupakan senior Gatot Nurmantyo.

"Dengan seluruh atribut yang melekat pada beliau, hingga benar-benar saat mantan panglima tersebut menerima sebagai ketum di KLB, sangat susah bagi saya untuk menduga bahwa yang bersangkutan akan melakukan tindakan tersebut," kata Gatot.

Gatot menanggapi hal tersebut, bukan bermaksud untuk mencampuri politik di dalam kekisruhan partai demokrat.

Baca Juga: Wow! Pelatih Wolves Memberikan Bantuan Vaksinasi COVID-19

Akan tetapi dirinya menanggapi hal tersebut dari sisi moralitas sebagai pribadi TNI.

"Apa yang beliau lakukan sama sekali tidak mencerminkan kualitas, etika, moral, dan kehormatan yang dimiliki seorang prajurit," kata Gatot, menegaskan.

"Apa yang dilakukan bukan representasi dari kualitas etika, moral, dan kehormatan prajurit TNI. Ingat itu!," katanya, menambahkan.

Baca Juga: Bikin Baper! Bulan Madu Andin Sama Mas Al Malah Bongkar Kasus Roy, Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 16 Maret 2021

Hal tersebut penting disampaikan oleh Gatot. karena apabila tidak, etika, moral dan kehormatan prajurit TNI, akan hancur disebabkan kesalahan personal yang disebabkan tindakan Moeldoko.

"Jangan sampai kondisi moral prajurit TNI terdegradasi, karena tindakan seorang panglima TNI," tegas Gatot.

***

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler