Heboh Soal KLB Demokrat, Prof Salim Said: Moeldoko sebagai Figur Lain Setelah Gatot Ditawari Kudeta Demokrat

12 Maret 2021, 22:17 WIB
Pengamat Politik, Prof Salim Said angkat bicara soal KLB di Sumatra Utara. /Tangkapan layar Youtube.com/Talk Show tvOne/

Tuban Bicara - Prof Salim Said memberikan tanggapan terkait hebohnya konflik internal yang terjadi di tubuh Partai Demokrat.

Prof Salim Said menyampaikan, bahwa dalam wawancara terhadap Gatot Nurmantyo,  menjelaskan bahwa Gatot Nurmantyo yang terlebih dahulu di tawari untuk mengkudeta Partai Demokrat.

“Gatot Nurmantyo menolak tawaran tersebut dengan alasan moral,” tuturnya dikutip dari kanal youtube Karni Ilyas Club pada Jumat 12 November 2021.

Baca Juga: Soal Gugatan Demokrat Versi KLB, AHY Tunjuk Mantan Wakil Ketua KPK Sebagai Kuasa Hukum

Menurutnya, kemudian muncul nama Moeldoko sebagai figur lain setelah Gatot Menolak tawaran tersebut.

“Muncul Moeldoko sebagai figur lain yang dianggap cocok menggantikan Gatot Nurmantyo,” pungkasnya.

Dirinya juga berusaha menyelidiki, sebagai ilmuan politik dengan menghubungi koleganya orang – orang wartawan dan jawaban dari mereka yang melakukan kudeta pertama adalah pak SBY.

Baca Juga: Menag Gus Yaqut Ajak Para Pemuda Manfaatkan Medsos Untuk Siarkan Moderasi Beragama

“Jawaban dari kolega saya orang pertama yang mengkudeta adalah Pak SBY terhadap orang Demokrat dan menjadikan anaknya menjadi ketua Partai,”tuturnya.

Menurutnya ada persoalan disini, karena menurut orang – orang yang bikin KLB itu, dibuat satu cara sehingga terlihat tidak terjadi kontrofersi kemudian anaknya SBY menjadi ketua Partai.

Dia juga menambahkan, kalau kita tahu sejarahnya hal ini tidaklah istimewa sebab anak ketua partai atau pendiri partai.

Baca Juga: Menag Ajak Para Pemuda Manfaatkan Medsos Untuk Siarkan Moderasi Beragama

Yang menarik menurut Salim Said dalam artikel Heboh Kudeta Partai Demokrat, Prof Salim Said: Gatot Nurmantyo yang Awalnya Titawari Kudeta Demokrat, mereka mengatakan berkali – kali SBY mengkritik dan menyerang orang – orang yang nepotisme,mengangkat anaknya menggantikan dirinya sehingga orang banyak yang tidak menduga.

“Banyak orang yang tidak menduga bahwa Pak SBY mendorong anaknya yang masih muda untuk menjadi ketua Partai,” pungkasnya,

Hal inilah menurut Prof Salim Said yang membuat mereka kesal karena masih banyak orang orang yang lebih senior di Partai Demokrat yang telah bekerja mensukseskan Partai Demokrat.

***

 

 

 

 

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: tasikmalaya.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler