Tuban Bicara - Anggota DPR RI Fraksi PKS, Thoriq Hidayat buka suara terkait dengan ditangkapnya 80 orang anggota kelompok kriminal yang memproduksi dan menjual vaksin Covid-19 palsu asal Tiongkok.
“Seluruh kementerian dan lembaga harus waspada dan berupaya memastikan vaksin Covid-19 palsu asal Tiongkok tidak masuk ke Indonesia,” imbau Thoriq Hidayat, seperti dilansir Tuban Bicara dari laman resmi Fraksi PKS.
Mewakili Fraksi PKS, Thoriq Hidayat juga menyentil Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar selalu ketat melakukan pengawasan terhadap adanya vaksin Covid-19 palsu asal Tiongkok tersebut.
"Terutama kementerian dan lembaga yang memiliki tupoksi pada lalu lintas keluar masuk orang dan barang ke Indonesia,” terangnya.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Sebut SKB Merupakan Langkah Tegas Pemerintah Jaga Kebhinekaan
Baca Juga: Cegah Peretasan Sosmed, Facebook, Twitter dan TikTok Hapus Ratusan Akun
Lebih lanjut, Thoriq Hidayat pun meminta agar (Kemenlu) menjalin komunikasi lebih lanjut dengan Tiongkok terkait penangkapan oknum yang memproduksi dan menjual vaksin Covid-19 palsu, yang kabarnya telah menjual vaksin tersebut hingga ke luar negeri.
“Kabarnya kelompok ini juga telah menjual vaksin palsu ke luar Tiongkok. Karenanya Kemenlu RI harus segera memastikan kepada pemerintah Tiongkok kemungkinan vaksin palsu ini dijual ke Indonesia,” ujar Thoriq Hidayat.
Thoriq Hidayat berharap agar vaksin Covid-19 palsu produksi Tiongkok itu belum masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Teka-teki Kematian Roy Segera Terbongkar, Sinopsis Ikatan Cinta Jumat 5 Februari 2021 Malam Ini
Sebelumnya, Polisi Beijing telah menangkap seseorang bernama Kong yang diduga memproduksi vaksin Covid-19 palsu. Vaksin Covid-19 palsu asal Tiongkok tersebut dibuat dari larutan garam yang sederhana.
Lebih mengejutkannya, berdasarkan keterangan yang diberikan oleh media pemerintah Tiongkok, vaksin palsu tersebut bukan hanya dijual di Tiongkok, namun juga telah di jual ke luar negeri.
Pihak kepolisian Beijing pun belum mengetahui negara mana saja yang menjadi target penjualan vaksin Covid-19 palsu tersebut.