Melalui FMS, Menhan Prabowo Ingin Alutsista Buatan Amerika Serikat

7 Desember 2020, 21:52 WIB
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. /Sekretariat Kabinet

Tuban Bicara - Melalui program Foreign Military Sales (FMS), Indonesia berkeinginan untuk mengadakan beberapa alutsista buatan Amerika Serikat.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mengatakan hal itu saat menerima kunjungan kehormatan Pejabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Christopher C Miller, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin, seperti dilansir Tuban Bicara dari antaranews.com. (07/12).

FMS merupakan program dari pemerintah Amerika Serikat tentang bantuan keamanan bagi negara-negara yang diijinkan mereka untuk membeli sistem kesenjataan Amerika Serikat, kerja sama militer, pendidikan dan pelatihan dengan Amerika Serikat di bawah Akta Kendali Eksport Persenjataan (AECA).

Baca Juga: Timnas U-19 Akan TC di Spanyol, Indra Sjafri : Banyak Persyaratan Yang Harus Kami Penuhi

Melalui FMS, pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah mitra akan melaksanakan kesepakatan antar pemerintahan melalui mekanisme Surat Penawaran dan Persetujuan (Letter of Offer and Acceptance/LOA). Adalah menteri luar negeri Amerika Serikat yang menentukan negara yang bisa menerima FMS ini sementara menteri pertahanan yang melaksanakan programnya. FMS bisa dibiayai oleh dana negara penerima ataupun dana dari pemerintah Amerika Serikat.

Pertemuan antara mereka berdua ini diawali kunjungan kehormatan yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara delegasi Amerika Serikat dan Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo.

Baca Juga: Ac Milan Amankan Posisi Puncak Klasemen

Ia pun berharap dapat menjaga dan mengembangkan hubungan pertahanan yang erat ini, dan senantiasa saling menghargai dan menjaga kepentingan negara masing-masing seperti saat ini.

Prabowo juga berharap dapat meningkatkan kerja sama pertahanan di bidang pendidikan dan pelatihan dengan mengirim taruna-taruna Akademi Militer untuk belajar di Akademi Militer Amerika Serikat di West Point sebagai investasi hubungan kerja sama pertahanan di masa mendatang.

Miller menjelaskan Indonesia adalah negara pertama yang dia kunjungi dalam lawatannya ke negara-negara di kawasan Indo Pasifik dalam masa jabatannya ini.

Baca Juga: Beckham Absen Satu Bulan Setelah Cedera Lutut

"Hal ini karena hubungan baik kedua negara dan potensi kerja sama di masa mendatang, serta pentingnya posisi Indonesia di kawasan dan hubungan erat dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto," kata Miller.

Ia menyatakan, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat telah berlangsung sangat lama dan memiliki ikatan yang kuat.

Baca Juga: Selain Air Putih, Tiga Makanan ini Efektif untuk dikonsumsi saat Alami Keracunan

Kunjungan kepada Prabowo kali ini juga sekaligus merupakan kesempatan untuk meningkatkan kerja sama strategis kedua negara yang telah berjalan sangat baik. Hal ini mengingat Indonesia adalah negara berpengaruh di kawasan Indo-Pasifik yang terus memberikan contoh bagaimana keragaman dan hubungan baik antar negara dapat memecahkan masalah-masalah yang terjadi di antara negara-negara.

Miller memuji kepemimpinan Prabowo yang mengedepankan membangun ikatan emosional antara perwira TNI dan perwira Angkatan Bersenjata Amerika Serikat melalui pendidikan dan pelatihan bersama demi kelancaran kerjasama pertahanan di masa mendatang.

Baca Juga: Menjelang Pilkada, Ketua KPU Tuban dan Satu Staf Terpapar Covid-19

Kedatangan Miller ke Kantor Kementerian Pertahanan ini disambut dengan jajar kehormatan. Prabowo dalam pertemuan itu didampingi Wakil Menteri Pertahanan, Sakti W Trenggono, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Donny E Taufanto, Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan, Letnan Jenderal TNI Ida Bagus Purwalaksana, dan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal TNI Rodon Pedrason.

Editor: Imam Sarozi

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler