عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قاَلَ: قاَلَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : “اَلْمُؤْمِنُ اَلْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلىَ اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ ( رواه مسلم )
Artinya : “Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda: “Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. “ ( H. R. Muslim ).
Dalam kitab Kasyful musykil, makna kuat pada hadis ini diarahkan pada kekuatan tekad, keteguhan hati dan kewaspadaan.
Lebih detail lagi Syaikh Muhammad bin Sholih dalam Syarh Riyadl As-Sholihin mengatakan bahwa makna kuat dalam hadis tersebut diarahkan pada kekuatan iman, bukan kekuatan fisik.
Jadi, apapun kondisi kita pada saat ini, asalkan imannya kuat, tekadnya kuat, maka itu lebih dicintai oleh Allah Swt dari pada sebaliknya.
Baca Juga: Naskah Ceramah Khutbah Jumat Singkat Bulan Syawal 2022: Tips Agar Bisa Dicintai Allah
Hadirin jamaah salat Jumat yang dirahmati di sisi Allah …
Orang yang berakal sehat dan cerdas selalu menggunakan setiap detik waktu yang dimiliki untuk kebaikan, sehingga tidak ada waktu yang tersisa kecuali diisi dengan amal saleh.
Waktu menjadi bermakna bila didasari iman yang kokoh, ditindak lanjuti dengan aneka kesalehan, diperindah dan dikembangkan dengan nasihat dan menasihati tentang kebenaran dan kesabaran.