Rencana tersebut, yang diusulkan oleh Malaysia, langsung dikecam oleh pihak yang berkuasa.
"Kami terus memperhatikan Burma dengan keprihatinan mendalam mengingat eskalasi kekerasan yang berlangsung di sana," demikian ujar Deputi Asisten Menteri Luar Negeri AS.
Amerika akan menjalin kerja sama dengan ASEAN dalam segi bisnis dan juga pembahasan perihal Myanmar agar stabil dalam bernegara lagi dan akan selalu berdiskusi dengan pemimpin pemimpin ASEAN tentang ini.
"Kami akan terus bekerja sama dengan sahabat-sahabat ASEAN kami guna mencari jalan agar Burma bisa kembali ke jalur demokrasi. Jadi, kami menyambut setiap proposal, dan kami akan terus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan."
Biden Kurt Campbell mengatakan China, Myanmar, Taiwan, dan Ukraina akan menjadi salah satu masalah yang dibahas.
Baca Juga: Sayangkan Gerakan Anti-Rusia dan Nazisme Menyerang Rencana Dipusatkan di Kota Kota Eropa
Kami percaya sangat penting bagi negara-negara lain untuk secara publik dan pribadi menggarisbawahi bahwa apa yang telah terjadi di Ukraina tidak boleh terjadi di Asia," tuturnya.
Pertemuan ini pertama kalinya para pemimpin ASEAN berkumpul sebagai di Gedung Putih.
Pada tahun 2016 Saat AS masih dipimpin oleh Barack Obama juga pernah mengundang mereka di Sunnylands California. ***