Puisi TELESKOP
Ia memandangimu dari jauh: sebuah teleskop tua, yang tak akan kelihatan,
seseorang yang sedikit sok-tahu tapi maklum: pejalan cahaya yang sebenarnya takut menyentuhmu.
Baca Juga: Puisi Bayangkan Karya Sutardji Calzoum Bachri
Itu sebabnya, nak, pada suatu sore, ia bertekad pergi ke pohon tumbang itu, tempat
kau pada suatu hari duduk. Tak ada jejak di sana. Mungkin tubuhmu selamanya tak
menginjak bumi: seperti capung dengan mata yang tak tampak dan sayap yang
bergetar berulang kali.
Baca Juga: Puisi Jembatan Karya Sutardji Calzoum Bachri
Ia tahu tanganmu menanting jam. Berkeringat. Tapi ia tak akan berani menghambur