Tinggalkan si Sulung membanting tulang,
Kembali malam menutup kandang.
Akhirnya desa terlalu sepi,
Bagi si perlente, jagoan pasar,
Putus kata – Ia akan ke kota, pergi,
Berbekal warisan pemberian Ayah.
Baca Juga: Puisi Danau Toba Karya Sitor Situmorang
Kota jaya penuh warna dunia,
Membuat si Bungsu mabuk bahagia,