Sampai yang pernah bergerit di kasur
tak lagi menempel di langit-langit kepalaku?
Sampai kedua bola matamu kabur,
sayapmu lepas, dan kau melesat ke Ruh itu.
Ruh? Ya! Sampai kau sepenuhnya telanjang
dan tahu: api tubuhmu tinggal bayang-bayang.
Baca Juga: Puisi Sonet 14 Sapardi Djoko Damono
Demikian itu puisi Sapardi Djoko Damono yang bisa kamu baca setiap waktu, semoga menginspirasi dan bermanfaat bagi hidupmu.***