bayang-bayang pun hampir sampai di sini. Jangan
ucapkan selamat malam undurlah perlahan
(pastilah sudah gugur hujan
di hulu sungai itu) itulah Saat itu, bisikku
kukecup ujung jarimu kau pun menatapku:
bunuhlah ia, suamiku (Kutatap kelam itu
bayang-bayang yang hampir lengkap mencapaiku
lalu kukatakan: mengapa Kau tegak di situ)
Baca Juga: Puisi Telor Karya Sapardi Djoko Damono
Demikian itu puisi Sapardi Djoko Damono yang bisa kamu baca setiap waktu, semoga menginspirasi dan bermanfaat bagi hidupmu.***