Network
Baca Juga: Puisi KITA SEMUA ASMUNI ATAWA ASMUNI CUMA SATU Karya Gus Mus
Lirboyo,
Masihkah sari-sari pikiran al Ghazaly dikaji sore dan setiap saat dicontohkan dalam perilaku Bapak Kiai? Ataukah seperti di mana-mana penggalan-penggalan kata-kata mutiara dianggap lebih bermakna salam kaligrafi dan majalah-majalah?
Lirboyo,
masihkah santri-santri bersama-sama melakukan sholat setiap waktu dalm derajat ganjaranya yang berlipat da puluh tujuh? Ataukah seperti di mana-mana orang merasa tak punya waktu sibuk memburu saat-saat kesendirian untuk diri sendiri?
Lirboyo,
Masihkah Mbah Manab, Mbah Marzuqi, dan Mbah Mahrus memercikkan tsawab berkah dala, suksesi ilmu dan amaliyah? Ataukah di mana-mana mereka tidak punya arti apa-apa kecuali buat dikenang sesekali dalam upacara haul yang gegap gempita?
Baca Juga: Puisi KITA SEMUA ASMUNI ATAWA ASMUNI CUMA SATU Karya Gus Mus
Lirboyo,
Masihkah senggotmu tersa berat bagi penimbanya? Ataukah lebih beraat lagi?
Lirboyo,
Kaifa Hal? Bagaimana kabar Gus Idris, Gus War, Gus Imam, Gus Maksum?
Lirboyo,
Di mana-mana ada lirboyo
Di mana-mana ada Mbah Manab
Di mana-mana ada Mbah Marzuqi
Di mana-mana ada Mbah Mahrus
Dari senggotmu mereka menimba
Lirboyo,
Aku Rindu Kau…!!!
Baca Juga: Puisi KITA SEMUA ASMUNI ATAWA ASMUNI CUMA SATU Karya Gus Mus
