Puisi Jadi Apa Lagi Karya Gus Mus

- 25 Januari 2021, 19:04 WIB
ilustrasi puisi.
ilustrasi puisi. / Dariusz Sankowski - Pixabay/

Tuban Bicara - Siapa yang tidak kenal dengan Kyai satu ini, seorang penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim, dia telah memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan politik para ulama.

Ia kiyai yang bersahaja, bukan kiyai yang ambisius. Ia kiyai pembelajar bagi para ulama dan umat. Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.

KH Achmad Mustofa Bisri, akrab dipanggil Gus Mus, Lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944, dari keluarga santri.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale (SMS), Promo Bulanan dari Shopee Bikin Belanja Bulanan Lebih Irit

\Kakeknya, Kyai Mustofa Bisri adalah seorang ulama. Demikian pula ayahnya, KH Bisri Mustofa, yang tahun 1941 mendirikan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, adalah seorang ulama karismatik termasyur.

Ia dididik orangtuanya dengan keras apalagi jika menyangkut prinsip-prinsip agama.

Namun, pendidikan dasar dan menengahnya terbilang kacau. Setamat sekolah dasar tahun 1956, ia melanjut ke sekolah tsanawiyah.

Baca Juga: Puisi Kau dan Aku Karya Gus Mus

Baru setahun di tsanawiyah, ia keluar, lalu masuk Pesantren Lirboyo, Kediri selama dua tahun. Kemudian pindah lagi ke Pesantren Krapyak, Yogyakarta.

Di Yogyakarta, ia diasuh oleh KH Ali Maksum selama hampur tiga tahun. Ia lalu kembali ke Rembang untuk mengaji langsung diasuh ayahnya.

Banyak karya puisi yang populer ditulisnya, sehingga para santri dan masyarakatnya memberikan gelar untuk dia seorang Kiai sekaligus Penyair, berikut ini karya puisi Gus Mus.

Baca Juga: Puisi Kau dan Aku Karya Gus Mus

Puisi Jadi Apa Lagi

jadi apa lagi
yang bisa kita lakukan
bila mata sengaja dipejamkan
telinga sengaja ditulikan
nurani mati rasa ?

apalagi
yang bisa kita lakukan
bila kepentingan lepas dari kendali
hak lepas dari tanggung jawab
perilaku lepas dari rasa malu
pergaulan lepas dari persaudaraan
akal lepas dari budi ?

Baca Juga: Puisi Kau dan Aku Karya Gus Mus

apalagi
yang bisa kita lakukan
bila pernyataan lepas dari kenyataan
janji lepas dari bukti
hukum lepas dari keadilan
kebijakan kepas dari kebijaksanaan
kekuasaan lepas dari koreksi ?

apalagi
yang bisa kita lakukan
bila kata kehilangan makna
kehidupan kehilangan sukma
manusia kehilangan kemanusiaannya
agama kehilangan Tuhan nya ?

apalagi, saudara
yang bisa
kita lakukan ?

Allah,
kalau saja itu semua
bukan kemurkaan dari Mu terhadap kami
kami tak peduli

Baca Juga: Puisi Kau dan Aku Karya Gus Mus

Demikin karya puisi Gus Mus, semoga bermanfaat bagi kalian semua dan menambah semangat untuk menulis puisi.***

Editor: Edison T


Tags

Terkait

Terkini