Puisi Bagimu Karya Gus Mus

- 24 Januari 2021, 13:16 WIB
ILUSTRASI puisi.
ILUSTRASI puisi. /Pixabay/ Lolame/

Tuban Bicara - Siapa yang tidak kenal dengan Kyai satu ini, seorang penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim, dia telah memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan politik para ulama.

Ia kiyai yang bersahaja, bukan kiyai yang ambisius. Ia kiyai pembelajar bagi para ulama dan umat. Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.

KH Achmad Mustofa Bisri, akrab dipanggil Gus Mus, Lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944, dari keluarga santri.

Baca Juga: Puisi Bila Ku Titipkan Karya Gus Mus

Kakeknya, Kyai Mustofa Bisri adalah seorang ulama. Demikian pula ayahnya, KH Bisri Mustofa, yang tahun 1941 mendirikan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, adalah seorang ulama karismatik termasyur.

Ia dididik orangtuanya dengan keras apalagi jika menyangkut prinsip-prinsip agama.

Namun, pendidikan dasar dan menengahnya terbilang kacau. Setamat sekolah dasar tahun 1956, ia melanjut ke sekolah tsanawiyah.

Baca Juga: Puisi Cinta Ibu Karya Gus Mus

Baru setahun di tsanawiyah, ia keluar, lalu masuk Pesantren Lirboyo, Kediri selama dua tahun.

Kemudian pindah lagi ke Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Di Yogyakarta, ia diasuh oleh KH Ali Maksum selama hampur tiga tahun.

Ia lalu kembali ke Rembang untuk mengaji langsung diasuh ayahnya.

Baca Juga: Puisi Cintamu Karya Gus Mus

Puisi Bagimu

Banyak karya puisi yang populer ditulisnya, sehingga para santri dan masyarakatnya memberikan gelar untuk dia seorang Kiai sekaligus Penyair, berikut ini karya puisi Gus Mus.

Bagimu kutancapkan kening kebanggaanku pada
rendah tanah,
telah kuamankan sedapat mungkin
maniku,
kuselamat-selamatkan Islamku
kini dengan
segala milikMu ini
kuserahkan kepadaMu Allah
terimalah.

Baca Juga: Puisi Bila Ku Titipkan Karya Gus Mus

Kepala bergengsi yang terhormat ini
dengan kedua
mata yang mampu menangkap
gerak-gerik dunia,
kedua telinga
yang dapat menyadap kersik-kersik
berita,
hidung yang bisa mencium wangi parfum
hingga borok manusia,
mulut yang sanggup menyulap
kebohongan jadi kebenaran
seperti yang lain hanyalah
sepersekian percik tetes anugrahMu.

Baca Juga: Puisi Cinta Ibu Karya Gus Mus

Alangkah amat
mudahnya Engkau
melumatnya Allah,
sekali Engkau
lumat terbanglah cerdikku,
terbanglah gengsiku
terbanglah kehormatanku,
terbanglah kegagahanku,
terbanglah kebanggaanku,
terbanglah mimpiku,
terbanglah hidupku.

Allah,
jika terbang-terbanglah,
sekarangpun aku pasrah,
asal menuju haribaan rahmatMu.

Baca Juga: Puisi Cintamu Karya Gus Mus

Demikin karya puisi Gus Mus, semoga bermanfaat bagi kalian semua dan menambah semangat untuk menulis puisi.***

Editor: Edison T


Tags

Terkait

Terkini

x